x

Cek Banjir Tebingtinggi, Edy Rahmayadi Minta Lakukan Penanganan Cepat

4 minutes reading
Saturday, 28 Nov 2020 16:45 0 255 admin

BICARAINDONESIA-Tebingtinggi : Banjir yang menerjang sebagian besar wilayah Kota Tebingtinggi sejak Jum’at, 27 November 2020 kemarin, hingga kini belum juga surut secara total.

Sebaliknya, hingga Sabtu (28/11/2020), volume air semakin tinggi dan merendam beberapa daerah di Kota Tebingtinggi. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pada hari ini langsung turun ke lapangan meninjau banjir Kota Tebingtinggi.

Sangat klasik. Banjir kali ini juga disebabkan karena meluapnya Sungai Padang yang membelah Kota Tebingtinggi. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tebingtinggi ada 5 kecamatan yang terdampak cukup parah pada banjir kali ini, yaitu Kec. Rambutan, Bajenis, Padang Hulu, Tebingtinggi Kota, dan Padang Hilir.

Dari lima kecamatan tersebut yang terdampak banjir berdasarkan data BPBD Tebing Tinggi per tanggal 28 November sebanyak 25.297 jiwa.

Melihat banyaknya korban banjir, Edy Rahmayadi ingin penanganan dilakukan secara cepat terutama masalah logistik, khususnya makanan dan obat-obatan. Setelah itu akan membantu masalah penyelesaian banjir Tebingtinggi.

“Kita akan segera memberikan bantuan karena ini rakyat saya. Dalam waktu singkat harus ada posko untuk menyalurkan logistik kepada masyarakat, karena saat ini masyarakat sulit beraktivitas. Perut ini dulu untuk rakyat, yang kedua obat-obatan karena ketika banjir rawan penyebaran penyakit dan yang ketiga kita perlu membagikan masker kepada masyarakat untuk mengantisipasi Covid-19,” ujarnya.

Bersama dengan Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan, dan Kapolres Tebingtinggi AKBP James P Hutagaol, Edy Rahmayadi meninjau beberapa lokasi banjir. Salah satu kelurahan di Kec. Rambutan yang paling parah terendam banjir adalah Kel. Marulak. Tanggul Sungai Padang di kelurahan ini mengalami kerusakan yang mengakibatkan volume air pada kawasan ini mencapai kurang lebih 1,5 meter.

“Setelah kami tinjau tanggulnya tadi ada yang rusak, kurang lebih 50 meter. Itu yang menyebabkan di daerah ini volume air cukup tinggi, merendam beberapa rumah di sini. Setelah ini surut kita akan perbaiki dan mengevaluasi bersama BWS dan Pemko Tebing Tinggi untuk normalisasi, karena tampaknya kedalam sungai sudah berkurang,” tambah Edy

Edy Rahmayadi berpesan kepada masyarakat untuk waspada karena curah hujan di Sumut saat ini cukup tinggi. Masyarakat diminta mengikuti anjuran pemerintah, agar banjir kali ini lebih cepat surut sehingga penanganan untuk Sungai Padang bisa cepat dilakukan.

“Waspadai alam. Satu bulan yang lalu saya sudah sampaikan kondisi alam kita saat ini kurang bersahabat. Tetapi kalau kita taati instruksi dari walikota dan Kapolres/TNI pasti aman,” tambah Edy Rahmayadi.

Saat ini telah didirikan 56 posko banjir yang tersebar di Kota Tebingtinggi, namun Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan merasa jumlah posko masih harus ditambah. Selain itu, Umar juga berharap mendapat tambahan perahu karet untuk mempercepat evakuasi masyarakat dan juga penyaluran logistik.

“Sekarang ada 56 posko, sekarang kita masih meminta bantuan untuk tenda-tenda pleton untuk mendirikan posko. Perahu kita yang kecil juga tidak banyak. Kita minta bantu kepada pak Gubernur untuk mengevakuasi masyarakat dan menyalurkan logistik,” kata Umar.

Sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban jiwa, karena sebelum banjir Pemko Tebingtunggi telah memprediksi bencana alam ini. Walikota juga mengatakan sudah meminta masyarakat agar menjauhi daerah sekitaran sungai sehingga korban jiwa bisa dihindari.

“Kita sudah mengimbau kepada masyarakat agar tidak berdiam di pinggiran sungai karena banjir sudah kita prediksi sejak jam delapan malam dan dini hari airnya naik. Sampai sekarang belum ada laporan korban jiwa,” pungkas Umar.

Berdasarkan keterangan salah satu warga Kel. Marulak, Nelli, hari Jumat air sudah menggenangi rumah-rumah penduduk, namun pada saat itu air masih sekitar 50 cm. Dinihari setelah hujan yang cukup panjang volume air meningkat hingga dada orang dewasa. Dia juga berharap agar bantuan cepat disalurkan dan lebih merata.

“Jum’at itu sudah banjir, tapi masih sebetis aja. Sekitar jam 12 (dinihari) airnya makin tinggi rumah kami pun hampir tenggelam, jadi kami langsung mengungsi padahal kami di sini belum pernah kebanjiran. Kami harap bantuan cepat disalurkan terutama makanan dan lebih merata karena banyak yang kena ini,” kata Nelli.

Editor : Yuli/rel

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x