BICARAINDONESIA-Jakarta : Pernah berada di titik terendah hidup, saat sang anak Aisha Aurum, divonis mengidap leukemia, penyanyi Denada menceritakan perjuangannya.
Penyakit kanker darah itu diidap Aisha sejak usia 5 tahun. Denada pun bertolak ke Singapura untuk mendapatkan pengobatan terbaik bagi Aisha.
Dikutip dari detikcom, Sabtu (21/1/2023), mahalnya biaya pengobatan membuat Denada menjual seluruh aset yang dimilikinya agar anaknya bisa berobat di Singapura.
“Itu wajar, ya, menurut aku. Karena semua orang tua apalagi ibu akan melakukan apa pun untuk anaknya,” ungkap Denada dalam acara FYP Trans 7.
Denada pun bercerita menolak bantuan dari sesama rekan artis untuk biaya pengobatan leukemia sang anak. Ada alasan kuat di balik penolakan Denada. Wanita berusia 44 tahun itu merasa masih banyak orang tua lainnya yang lebih membutuhkan dan sama-sama tengah berjuang seperti dirinya mendampingi anak-anak mereka.
“Masih banyak yang lebih membutuhkan daripada aku. Aku bersyukur, aku berjuang, dan aku berusaha untuk pengobatan Aisha,” lanjutnya.
Alhamdulillah, perjuangan Denada menunjukkan hasil. Setelah tiga tahun menjalani perawatan, Aisha dinyatakan sembuh dari leukemia.
Denada mengatakan saat ini Aisha sudah bisa beraktivitas seperti anak sebayanya. Namun, meski telah dinyatakan sembuh, Aisha masih membutuhkan pengecekan dan observasi dokter. Maka dari itu, Denada memilih menyekolahkan anaknya di Singapura untuk memudahkan check up ke rumah sakit.
“Habis dikemoterapi pasti drop. Jadi, harus diopname. Saat Aisha drop dokter harus melakukan cara-cara supaya (kondisi) Aisha bagus lagi, baru lanjut dikemoterapi,” kata Denada saat berbincang dengan Ashanty di Youtube Ngobrol Asix.
Kanker darah atau leukemia adalah kanker pada jaringan pembentuk darah tubuh. Termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Penyakit ini biasanya melibatkan sel darah putih.
Orang dengan leukemia, sumsum tulangnya akan menghasilkan sel darah putih secara abnormal dalam jumlah berlebihan yang tidak berfungsi dengan baik.
Sampai saat ini, penyebab leukemia masih belum diketahui secara pasti. Namun, hal ini kemungkinan terjadi dari kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Editor: Rizki Audina/*