BICARAINDONESIA-Jakarta : Akibat gempa M 7,8 di Turki pada Senin (6/2/2023) dini hari, puluhan orang tewas dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Dikutip dari Reuters, gempa yang terjadi di awal gelapnya pagi musim dingin itu, juga dirasakan di Siprus dan Lebanon. “Saya tidak pernah merasakan hal seperti ini dalam 40 tahun hidup saya,” kata Erdem, warga Kota Gaziantep, Turki.
“Kami terguncang paling tidak tiga kali dengan sangat kuat, seperti bayi di buaian,” imbuhnya.
Badan Bencana Turki mengatakan, sedikitnya 76 orang tewas dan 440 lainnya terluka. Pihak berwenang telah mengirim tim penyelamat ke daerah di sekitar kota Kahramanmaras. Juga telah mendeklarasikan “alarm tingkat 4” yang menyerukan bantuan internasional.
Sementara itu, media Pemerintah Suriah mengatakan, sejumlah besar bangunan runtuh di Provinsi Aleppo, begitu juga dengan di Hama. Masyarakat Damaskus, Beirut dan Tripoli di Lebanon, berlari ke jalan untuk menjauh dari gedung mereka.
Di Gaziantep Turki, Erdem juga mengatakan, orang-orang telah meninggalkan rumah mereka yang berguncang dan terlalu takut untuk kembali. “Semua orang duduk di mobil atau mencoba mengemudi ke ruang terbuka yang jauh dari gedung,” kata Erdem melalui telepon.
“Saya membayangkan, tidak ada satu orang pun di Gaziantep yang ada di rumah mereka sekarang,” lanjutnya.
Amerika Serikat yang “sangat prihatin” terhadap gempa di Turki-Suriah sedang memantau peristiwa dengan cermat.
“Saya telah menghubungi pejabat Turki. Kami siap memberikan bantuan apa pun dan semua yang dibutuhkan,” kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan di Twitter.
Editor: Rizki Audina/*