x

Demo Tolak BBM Naik di Makassar Ricuh, Mahasiswa dan Polisi Saling Dorong

2 minutes reading
Wednesday, 31 Aug 2022 11:03 0 221 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Makassar, Sulawesi Selatan, diwarnai aksi saling dorong antara mahasiswa dengan petugas kepolisian.

Demo kenaikan BBM tidak hanya terjadi di Makassar. Terpantau demo juga terjadi di sejumlah daerah dari mulai Surabaya (Jawa Timur) hingga Mataram (Nusa Tenggara Barat).

Di Makassar, aksi saling dorong itu dipicu ketika sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM dengan membakar ban bekas di Jalan Sultan Alauddin. Namun, aksi pembakaran ban bekas itu langsung dihadang petugas hingga terlibat saling dorong.

Dalam aksinya para mahasiswa menilai rencana kenaikan harga BBM di tengah kondisi yang masih pandemi Covid-19 ini akan memberikan dampak yang sangat berat bagi masyarakat.

“Kami mendesak pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM, karena naiknya harga BBM akan memberatkan masyarakat kalangan bawah,” ujar koordinator aksi, Rival, Rabu (31/8/2022).

Rival mengatakan, dampak yang paling dirasakan masyarakat apabila pemerintah tetap menaikkan harga BBM, naiknya harga bahan pokok yang saat ini telah merangkak naik.

“Apabila BBM naik tentu dampaknya pada harga bahan pokok yang juga akan naik. Tentunya hal itu akan menambah beban rakyat kecil,” ungkapnya.

Aksi tersebut membuat arus lalu lintas yang mengarah ke Kabupaten Gowa maupun arah ke Kota Makassar menjadi macet.

Sementara itu di Nusa Tenggara Barat (NTB), demo tolak kenaikan BBM itu terpantau ada di Mataram dan Dompu. Di Mataram, seperti dikutip dari detik, demo tolak kenaikan BBM itu digelar di depan kantor DPRD NTB.

Demo itu berujung ricuh, dan dilaporkan ada satu anggota polisi mengalami luka. Massa aksi sempat saling dorong menyebabkan satu anggota Samapta dari Polresta Mataram Bripda Adistha alami luka sobek di bagian kepala.

“Ya tadi didorong. Ini kena dengan tameng,” ucap Adistha.

Menurut Adistha, aksi saling dorong dengan para mahasiswa itu membuat tameng yang dia pegang itu membentur kepalanya. Tameng itu pun melukai empat titik di kepalanya.

“Ini sudah diobati. Alhamdulillah luka tidak terlalu parah. Karena kena tameng bukan kena batu,” kata Adistha.

Demo mahasiswa berujung ricuh juga terjadi di Dompu hingga salah satu pagar Gedung DPRD di sana ada yang rusak.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x