x

Diburon Terkait Kasus Penganiayaan Satu Keluarga, ‘Joko Bibir’ Ditangkap di Aceh

3 minutes reading
Tuesday, 12 Apr 2022 15:00 0 418 rizaldyk

BICARAINDONESIA-Medan : Ketua Pimpinan Anak Cabang Pemuda Pancasila (PAC PP) Kecamatan Medan Area, Rahmadsyah Putra Tarigan alias Joko Bibir yang dilaporkan terkait kasus dugaan penculikan dan penyiksaan satu keluarga akhirnya ditangkap petugas Satreskrim Polrestabes Medan.

Rahmadsyah Putra Tarigan ditangkap di salah satu kawasan  di Provinsi Aceh.

Menurut Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol M Firdaus, tersangka pelaku penculikan dan penyiksaan satu keluarga ini diamankan, Selasa dinihari (12/4/2022).

Fadli Setiawan, korban penculikan dan penyiksaan oknum ketua OKP, saat melapor ke Polrestabes Medan, Rabu (6/4/2022) yang lalu. / Ist

“Iya, benar sudah ditangkap. Ditangkap di Aceh tadi pagi pukul 02.30 WIB,” kata Firdaus kepada awak media, Selasa (12/4/2022).

Ia mengatakan, saat ini petugas sedang membawa pelaku ke Polrestabes Medan untuk dilakukan penahanan. “Diduga pelaku melarikan diri. Besok baru ditahan,” sebutnya.

Diketahui, sebelumnya sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan berbaju loreng oranye cokelat hitam melakukan penculikan dan penyiksaan satu keluarga di Kota Medan.

Adapun korban keganasan dan kebiadaban oknum OKP ini yakni Fadli Setiawan (30), warga Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area.

Saat membuat laporan ke Polrestabes Medan, Fadli mengatakan bahwa kasus penganiayaan dan penyiksaan yang dialami keluarganya ketika ayahnya bernama Yuliadi (51) bertengkar dengan keluarga oknum Ormas tersebut bernama Novi.

Ayah Fadli Setiawan, yang menjadi salah satu korban penculikan dan penyiksaan oknum ketua OKP, masih terlihat lemah, setelah mengalami luka serius akibat dibacok. / Ist

“Jadi aku sedang bekerja sebagai teknisi handphone, rupanya ada ribut-ribut. Lalu aku sama adik ipar (Indra Sembiring) dan orang yang ada di sana melerai,” kata Fadli, Rabu, 6 April 2022 lalu.

Saat itu, Fadli mengaku tidak tahu bahwa yang ribut kala itu adalah ayahnya dengan seorang wanita bernama Novi.

“Yang ku dengar, awalnya ayah ku mau keluar dari parkiran, rupanya si Novi di atas motor, tidak tahu apa sebabnya mereka ribut dan bertengkar,” ujar Fadli.

Tak lama usai keributan, puluhan orang menggunakan seragam loreng oranye cokelat hitam menjemput Fadli dan adik iparnya bernama Indra Sembiring dari tempat kerja.

“Dua puluh menit selesai kejadian, mereka datang membawa aku dan adik ipar ku. Kami dibawa ke kantor mereka di Medan Area. Di sana aku dipaksa jadi saksi keributan itu. Dipukul, ditendang, dicekik dan diludahi juga sama mereka,” kata dia.

Tak hanya Fadli, sang ayah juga dijemput paksa dari rumahnya oleh puluhan orang. Di hadapannya, puluhan orang meyiksa ayahnya hingga babak belur sebelum ketiganya dibawa ke Polsek Medan Area.

“Mereka sebelumnya bersama puluhan orang ke rumah menjemput ayah ku, kemudian mereka memukuli dan menganiaya ayah ku sampai habis lah. Saya yang tidak tahu apa-apa disuruh jadi saksi, bawasannya di sana ada pengeroyokan dan saya harus jadi saksi ayah saya ada ribut di situ, padahal saya tidak tau apa-apa,” ujar dia.

Atas kejadian penganiayaan yang dilakukan secara bersama-sama kepadanya, Fadli melapor ke Polrestabes Medan.

Dia melaporkan Rahmadsyah Putra Tarigan yang merupakan pimpinan Ormas di Kecamatan Medan Area kepada pihak kepolisian. Fadli pun berharap polisi mengusut peristiwa tersebut.

“Saya hari itu juga langsung melapor, karena saya tidak tau menahu dengan hal itu. Kalau saya salah, atau keluarga saya salah dihukum dengan aturan yang berlaku. Mereka pun oknum lainnya harus dihukum dan diusut tuntas permasalahan ini. Saya hari ini memang membutuhkan keadilan,” tutupnya.

Penulis / Editor : *Amri

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x