Diduga Depresi, Seorang Kakek di STM Hilir Tewas Gantung Diri
Petugas Polsek Talunkenas dan warga menunjukkan ke arah jasad korban dalam posisi tewas tergantung/foto : ist BICARAINDONESIA-STM Hilir : Kisah hidup seorang kakek bernama Piara Tarigan alias Bolang Tigan harus berakhir tragis. Diduga karena depresi akibat penyakit menahunnya yang kunjung sembuh, membuatnya nekad memilih jalan pintas.
Seutas tali timba yang disangkutkannya di batang pohon coklat di perkebunan warga di Dusun III Pamah Semeimei, Desa Penungkiren, Kec. STM Hilir, Kab. Deliserdang, Sumatea Utara, menjadi tiket baginya untuk menemui ajal. Laki-laki yang berprofesi sebagai petani itu pun tewas gantung diri.
Jasad korban yang ditemukan pada Selasa pagi (17/11/2020) sekitar pukul 08.00 WIB, sontak membuat geger warga sekitar.
“Kita mendapat laporan setengah jam kemudian, pukul 08.30 WIB,” kata Kapolsek Talunkenas, AKP Hendra Nata Tambunan kepada wartawan.
Ia juga menjelaskan, jasad korban dalam posisi tewas tergantung pertama kali ditemukan Ngongkos Ginting (73), warga Desa Penen, Kec. Birubiru.
“Saat itu, dia hendak ke ladangnya yang tepat bersebelahan dengan ladang korban.
Dalam perjalanan sudah mau tiba di ladangnya, tiba diladang saat melihat sekitar ladang matanya tertuju ke pohon coklat, dia terkejut karena melihat korban sudah tergantung,” jelas Hendra.
Kemudian Ngongkos Ginting memanggil-manggil korban. “Piara, Piara, kenai kai kam e? Tapi tidak dijawab korban.
Saksi (Ngongkos Ginting), lalu mendekati korban dan melihat sudah tidak bergerak lagi. “Saksi lantas melaporkan kejadian itu ke kepala desa (kades) setempat, yang selanjutnya diteruskan ke kita (Polsek Talunkenas),” terangnya.
Polisi yang turun ke lokasi dibantu warga kemudian mengevakuasi dan membawa jasad korban ke rumahnya. Informasi dari keluarganya, korban mengalami sakit sudah bertahun-tahun.
“Penyakitnya kaki kanannya bengkak. Keluarga mengaku ikhlas dan tidak berkenan dilakukan otopsi,” pungkasnya.
Penulis : Budi
Editor : Teuku
Related posts
 | 
|
 |
|
No Comments