BICARAINDONESIA-Sunggal : Masyakat Desa Serbajadi, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, digegerkan dengan penemuan mayat seorang remaja perempuan, di dalam sumur di areal ladang jagung milik warga yang jauh dari permukiman, Kamis (15/12/2022).
Ketika ditemukan, mayat yang diperkirkan masih berusia 16 tahun itu, masih mengenakan seragam SMA tanpa simbol. Posisi jasad korban terlihat bagian wajah hingga pinggang tenggelam, hanya salah satu kakinya yang masih mengenakan sepatu timbul di atas permukaan air sumur.
Diduga kuat, perempuan yang belum diketahui identitasnya itu, merupakan korban pembunuhan. Karena dari hasil identifikasi, sebelum tewas, korban terlebih dahulu dianiaya secara keji oleh pelaku.
Dugaan itu diperkuat setelah ditemukan luka lebam di seluruh wajah korban dan lehernya dijerat dasi sekolah. Untuk menghilangkan jejak, pelaku pun sengaja menenggelamkan jasadnya ke dalam sumur.
Menurut informasi, kasus ini terungkap saat pemilik ladang jagung bernama Mariati, hendak menimba air dari sumur untuk menyiram ladangnya.
“Saat aku temukan, kondisinya masih mengenakan seragam sekolah. Tapi yang terlihat hanya kakinya. Tapi melihat jasadnya kayaknya jenazah itu baru sekitar 2 hari dibuang,” terangnya.
Atas temuan itu, Mariati langsung melaporkannya ke Kepala Dusub setempat, hingga temuan itu akhirnya dilaporkan kepada pihak kepolisian.
Tak lama kemudian, polisi yang tiba di lolasi langsung melakukan olah TKP. Kemudian petugas mengevakuasi jasad korban dan langsung membawanya ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi.
Kanitreskrim Polsek Sunggal Iptu Suyanto Usman Nasution mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
“Masih di TKP, melakukan penyelidikan,” ujarnya singkat.
Dilaporkan Hilang Beberapa Hari
Sementara, hanya dalam sekejap, informasi tentang menemuan mayat ini langung menyebar. Kabar ini akhirnya sampai kepada ayah korban yang saat itu sedang bekerja di pabrik sepatu di Sunggal.
“Korban ini sudah hilang beberapa hari, gak lama dapat kabar dari STM (Serikat Tolong Menolong) kalau korban sudah ditemukan, menangislah bapaknya, aku-pun ikut nangis,” kata Alex, salah seorang teman dari ayah korban.
Setelah bekerja, Alex bersama dua orang temannya lalu mendatangi lokasi. Dirinya ingin menyaksikan lokasi mayat anak temannya itu ditemukan.
“Korban sehari-harinya sekolah di SMA Nila Harapan, rumahnya juga daerah Sunggal,” kata Alex.
Penulis/Editor : Tyan