BICARAINDONESIA-Jakarta : Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaaan Agung (Jampidsus Kejagung) Febrie Adriansyah diduga dikuntit oleh oknum Densus 88. Saat itu, Febrie tengah makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
Satu dari oknum itu telah tertangkap. Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih belum memberi penjelasan.
“Saya baru selesai giat pengamanan WWF di Bali dan masih ada lanjutan meeting beberapa ministry,” kata Listyo Sigit, dikutip Jumat (24/5/2024).
Terdapat dua saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Keduanya mengatakan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00- 21.00 malam. Febrie Adriansyah diketahui kerap menyambangi restoran yang menyajikan kuliner Prancis itu untuk makan malam. Pada Ahad pekan lalu, Febrie tiba di restoran itu bersama satu ajudan dan motor patwal Polisi Militer.
Pada malam itu, kedatangan Febrie disusul oleh dua orang yang diduga anggota Densus 88. Mereka berpakaian santai dan datang dengan jalan kaki.
Salah seorang dari anggota Densus 88 itu disebut meminta meja di lantai dua dengan alasan ingin merokok. Namun, pria tersebut selalu mengenakan masker.
Febrie Ardiansyah ketika itu berada di ruangan VIP di lantai dua juga dengan dinding kaca. Pria yang belakangan diketahui anggota Densus 88 itu tetap mengenakan maskernya dan hanya sesekali menyesap rokok. Pria itu kemudian mengarahkan alat yang diduga perekam ke arah ruangan Febrie.
Polisi militer yang mengawal Febrie pun curiga dengan pria itu. Febrie memang belakangan dikawal polisi militer TNI atas bantuan pengamanan dari Jaksa Agung Muda Bidang Militer. Hal itu karena Jampidsus sedang menangani kasus korupsi besar, seperti kasus tambang.
Lebih lanjut, saksi menyebut, ketika dua orang anggota Densus 88 berjalan setengah lari keluar restoran, satu di antara mereka langsung dirangkul oleh polisi militer dan dibawa menjauh dari restoran untuk diinterogasi.
“Mungkin karena sama-sama pejabat, jadi tidak mau ribut,” katanya.
Selain dua anggota Densus 88 yang masuk ke restoran, saksi itu juga mengatakan ada beberapa orang lain yang terlihat memantau Febrie dari luar.
“Setelah ditangkap itu, yang di sana-sana (sambil menunjuk tempat di luar restoran) lari. Ternyata sedang mantau,” katanya.
Usai kejadian itu, Febrie disebut menghubungi Kabareskrim Polri untuk meminta penjelasan. Saat dikonfirmasi, Komjen Wahyu Widada disebut mengeklaim tak tahu menahu dan meminta oknum itu untuk dibebaskan. Namun, Febrie enggan melepaskannya.
Febrie juga melapor kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin mengenai kejadian ini. ST Burhanuddin lantas menelepon Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Setelah obrolan antara pimpinan penegak hukum itu, anggota Densus 88 tersebut dijemput oleh Paminal.
Namun, seluruh data di telepon seluler anggota Densus 88 itu telah disedot oleh tim Jampidus. Ketika dikonfirmasi mengenai ini, Febrie tak merespons.
Editor: Rizki Audina/*