BICARAINDONESIA-Jakarta : Misteri kasus kematian Handi Saputra (18) dan Salsa Bila (14) terungkap. Pasangan sejoli ini diduga ditabrak oleh tiga anggota TNI AD di Nagreg Kabupaten Bandung. Kemudian mereka di buang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah.
Terungkap, pasangan sejoli ini merupakan korban tabrak lari. Kemudian hilang misterius usai tertabrak mobil di perbatasan Bandung-Garut. Mereka sudah hilang selama enam hari.
Mereka dinyatakan hilang misterius pada Rabu (8/12/2021) lalu.
Menurut ayah Handi, Entes Hidayatullah, ia mendapat kabar Handi dan pacarnya Salsa tertabrak mobil di Jalan Raya Limbangan, Garut hari Rabu lalu. Handi dan Salsa berboncengan pakai motor.
Kedua korban dikabarkan tertabrak sebuah mobil berwarna hitam saat mengendarai sepeda motor di lokasi tersebut.
Setelah kecelakaan tersebut, tiga pria menumpangi mobil hitam misterius itu kemudian turun dari kendaraannya. S mengingat betul dua di antaranya menggunakan baju hitam, sedangkan satu lainnya berkaus putih.
Salah satu di antara mereka, berbaju hitam memberikan instruksi kepada teman-temannya untuk segera mengevakuasi Handi dan Salsa kemudian membawanya ke rumah sakit. Mereka berpakaian rapi. “Perawakannya tegap,” ucap S.
Lalu, mayat pria dan wanita ditemukan di Sungai Serayu Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Keduanya diduga merupakan korban kecelakaan di perbatasan Nagreg yang hilang misterius.
Pertama, mayat wanita yang ditemukan di Sungai Serayu, Dusun Bleberan, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Sabtu (11/12). Mayat ditemukan tanpa identitas. Ciri-cirinya umur sekitar 18 tahun, badan gemuk, tinggi 145 cm, rambut panjang sudah terkelupas, kepala-badan sudah mengelupas atau melepuh.
Kemudian memakai kaus biru dongker dengan gambar tangan mengacungkan dua jari bertuliskan ‘bentar sebat dulu’. Mayat juga memakai gelang kain warna hitam dobel berbandul tangan dua jari dari perak di tangan kirinya.
“Hasil diagnosa tim medis korban telah meninggal sekitar empat hari,” kata Kabid Humas Polda Jateng Kombes M Iqbal Alqudusy, Jumat (17/12/2021).
Berselang dua hari atau Senin (13/12), ditemukan juga mayat seorang pria tanpa identitas di Sungai Serayu, Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Banyumas, Jateng. Ciri saat ditemukan menggunakan celana jin panjang ukuran 26 dengan robek di lutut kanannya, menggunakan sabuk hitam, sepatu warna krem, kalung emas (imitasi) dan benda mirip cincin di saku kanan.
Tinggi badan sekitar 165 sentimeter, perawakan gempal atau sedang, berambut lurus dengan gigi depan gingsul. Selain itu, mayat tersebut mengenakan kaus putih bertuliskan ’98X’ di sisi kanan, dan terdapat gambar burung bangau dengan lingkaran merah di sisi kiri. Di bagian belakang kaus putih tersebut juga terdapat gambar yang sama.
Kepolisian melakukan identifikasi dan mendapati ada keterkaitan dua mayat itu dengan peristiwa hilangnya sejoli korban kecelakaan yang tertabrak mobil saat mengendarai motor di Nagreg tanggal 8 Desember 2021 lalu. Sejoli itu bernama Handi Saputra (18) dan Salsabila (14).
“Dilakukan scientific identifikasi dan menyusuri jejak dan lokasi kejadian serta menggali informasi pada database pelaporan orang hilang dengan ciri-ciri korban. Satreskrim (Polresta Banyumas) menemukan kemiripan dengan kejadian di wilayah Polresta Bandung,” kata Iqbal.
Terkait hal ini, panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun buka suara. Dia memastikan bila oknum anggota TNI AD yang terlibat kematian Handi-Salsa akan diproses secara hukum.
“Sudah saya tangani langsung sejak siang tadi setelah mendarat dari Papua. Saya akan pastikan kenakan semua pasal KUHP dan peraturan perundangan lain yang terlanggar oleh tindak para oknum Anggota TNI AD ini,” kata Andika, Sabtu (25/12/2021), dikutip dari detik.
Andika juga menegaskan akan mengawal kasus kematian Handi dan Salsa yang melibatkan oknum TNI AD sampai tuntas. Selain hukuman pidana, sebut Andika, oknum TNI AD yang terlibat terancam sanksi pemecatan.
No Comments