x

Diduga Pungli Jutaan Rupiah Terkait Urusan Administrasi, Menantu Presiden Pecat Kepling 17

3 minutes reading
Tuesday, 18 May 2021 17:09 0 210 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Muhammad Bobby Afif Nasution sepertinya tidak main-main dalam melakukan penertiban kinerja seluruh jajarannya. Untuk itu pula, Walikota Medan itu terus melakukan tindak tegas dalam setiap tindakan bagi setiap aparatur yang melakukan penyimpangan tugas.

Setelah beberapa waktu Lurah Sidorame Timur yang kena batunya, kini tanpa ‘tedeng aling-aling’, sang menantu Presiden Jokowi, memecay Kepala Lingkungan (Kepling) 17, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan Amplas, Eka Septian.

Bukan tanpa alasan tentunya. Sanksi tegas itu diambil Bobby, setelah ia menilai oknum Kepling tersebut telah melakukan perbuatan yang tak bisa ditolerir, berupa pungutan liar (pungli) terhadap warganya sendiri.

Bukan sekali dua kali. Berdasarkan laporan warga langsung kepadanya, kepling yang bersangkutan kerap melakukan pungli setiap kali masyarakat mengurus sejumlah administrasi kependudukan maupun surat-surat lainnya.

Pencopotan itu dilakukan Bobby Nasution saat melakukan sidak ke Kantor Lurah Harjo Sari II, Jalan Dwikora Medan, Selasa siang (18/5/2021). Selain bentuk reformasi birokrasi, langkah tegas tersebut dilakukan Bobby Nasution agar sistem pemerintahan di Kota Medan bersih dan bebas dari praktik pungli. Hal ini juga jadi salah satu fokus dan program prioritas utamanya.

Pantauam di lokasi, begitu tiba di lokasi, Bobby Nasution langsung berdialog dengan warga yang tengah mengurus administrasi kependudukan. Kepada Bobby Nasution, seorang pria paruh baya berkeluh kesah kepadanya akas sikap Kepling 17 yang kerap memintai sejumlah uang setiap kali warga mengurus administrasi kependudukan maupun surat-surat lainnya. Jelas, hal tersebut membuat warga menjadi kesal dan merasa terbebani.

“Setiap kali kami mau mengurus administrasi kependudukan dan surat-surat lainnya, harus ada uang administrasinya, pak. Bahkan, kemarin, saya dimintai uang sebesar Rp2.600.000 untuk mengurus surat pindah,” kata warga tersebut.

Bahkan parahnya lagi, imbuh pria tersebut, meski uang yang diminta sudah diberikan, namun surat pindah tak kunjung selesai. “Sudah dua bulan uang itu saya setor, tapi surat pindah tak kunjung siap sampai saat ini,” keluhnya.

Mendengar hal itu, Bobby tampak kesal. Apalagi dari pengakuan warga, kepling yang bersangkutan tidak berdomisili di wilayah kerjanya. Ditambah lagi, Bobby Nasution di saat itu juga menerima video call dari salah seorang warga yang dulunya tinggal di Lingkungan 17 dan kini telah menetap di Rantauprapat.

“Saya dimintai kepling itu sebesar Rp900.000 untuk mengurus akte kelahiran dan kartu keluarga. Sudah setahun lalu, uang saya serahkan. Tapi, sampai sekarang belum juga selesai,” papar warga itu melalui video call.

Berdasarkan pengakuan sejumlah warga kepada Bobby Nasution, tercatat ada 4 orang yang menjadi korban pungli kepling 17. Dengan jumlah uang yang bervariatif.

Menindaklanjuti laporan itu, Bobby langsung meminta pertanggungjawaban Camat Medan Amplas dan Lurah Harjosari II serta mendesak kepling 17 untuk segera mengembalikan uang yang telah dikutipnya tersebut.

“Tolong pak camat dan Bu Lurah bertanggung jawab atas kasus ini. Temui kepling dan minta segera kembalikan uang yang telah dipungutnya. Kemudian desak kepling untuk menandatangani berkas-berkas, baik surat pindah, akte kelahiran dan kartu keluarga agar bisa diproses lebih lanjut,” tegasnya.

Suami Kahiyang Ayu itu pun memberi batas waktu seminggu kepada camat dan lurah untuk menyelesaikan hal tersebut. “Saya tidak ingin kasus seperti ini terulang kembali. Kepada warga saya minta segera laporkan jika ada pungli yang dilakukan dalam setiap pengurusan administrasi kependudukan dan surat-surat lainnya. Jangan takut. Saya ingin warga benar-benar dilayani dengan sebaik mungkin,” tandasnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Editor : Teuku/rilis

 

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x