x

Dihantam Ombak di Sekitar Pulau Kalimantung, 3 Wisatawan Meninggal Dunia

3 minutes reading
Sunday, 30 Jun 2024 21:33 0 227 Amri Abdi

BICARAINDONESIA-Tapteng : Kapal jenis motor boat yang mengangkut wisatawan tenggelam di laut Tapian Nauli Pandan, saat menuju pulau Kalimantung, Tapanuli Tengah (Tapteng). Akibatnya, tiga orang penumpang kapal tewas tenggelam.

Tragedi itu terjadi, Sabtu (29/6/2024) kemarin, sekira pukul 10.00 WIB. Dua unit kapal merk Dolphin Group yang membawa wisatawan asal Brastagi dan Kisaran, berangkat dari pantai Bosur, sekira pukul 09.00 WIB, menuju pulau Kalimantung, yang merupakan salah satu destinasi wisata di Tapteng.

Di tengah perjalanan, salah satu kapal dihantam ombak hingga tenggelam. Para penumpang yang panik berusaha menyelamatkan diri dari hantaman gelombang laut yang cukup tinggi. Tidak adanya jaket pelampung (life vest) membuat beberapa penumpang yang tidak bisa berenang tenggelam.

Sanjaya (40), salah satu korban selamat mengatakan, rombongan berangkat dari pantai Bosur Pandan dengan menaiki 2 unit kapal jenis motor boat. Jumlah penumpang yang berada di motor boat yang ia tumpangi sebanyak 37 orang termasuk awak kapal.

“Saya sempat mencoba menyelamatkan keluarga, tapi tak bisa karena gelombang air cukup tinggi,” tuturnya.

Dengan wajah sedih Sanjaya juga mengatakan bahwa kapal tidak menyediakan alat keselamatan berupa life jacket (rompi pelampung) dan ring boat (pelampung lingkaran). Beruntung, kapal penyelamat PPN Sibolga dan Basarnas segera tiba, dan mengevakuasi para penumpang yang terombang ambing di tengah laut.

Informasi yang berhasil dihimpun awak media, kapal pesiar merk Dolphin Group yang tenggelam tersebut milik seorang pengusaha bernama Alex. Selain dihantam ombak, tenggelamnya kapal jenis motor boat ini diduga karena over kapasitas.

“28 orang penumpang asal Brastagi dan 6 orang asal Kisaran. Satu kapal yang mereka tumpangi bermerk Dolphin,” ujar salah satu petugas di RSUD Pandan.

Sementara itu, Syaiful Panjaitan selaku pemilik kapal mengatakan, tenggelamnya akibat faktor alam, karena saat berangkat tidak ada tanda-tanda dan hari juga cerah.

“Jadi berangkat setengah jalan terjadilah angin dan gelombang tinggi, kita juga sudah beritahukan kepada awak kapal kalau hari kurang cerah tidak usah keluar,” katanya.

Masih kata Syaiful, untuk masalah kapasitas menurut pemilik kapal menurutnya kalau hari tenang tidak ada masalah karena tidak sekali dua kali.

“Tadi orang ini di sejajaran pulau poncan, karena badai kencang, kapal yang satu sempat mutar sehingga terjadi hal yang tidak kita inginkan, kalau kapal yang satu lagi itu selamat,” sambungnya.

Ditambahkan Syaiful, kalau kapal yang berangkat tersebut menurutnya masih layak pakai, karena selama ini kapal tersebut dirawat. Kemudian fasilitas kapal dilengkapi pelampung, mesin kapal besar dan minyak cukup.

Namun pihak pemilik kapal bertanggungjawab dengan kejadian tersebut. “Sampai saat ini kami masih mengurus jenazah, apalagi kita juga sudah komunikasi dengan pihak keluarga korban,” timpal Syaiful.

Adapun ketiga korban meninggal antara lain, Irma Yulita (38), Muhammad Muntas (11), dan Ratna (58).

Penulis/Editor : Abed’s

LAINNYA
x