BICARAINDONESIA-Medan : Dari ajang Japan Design, Idea, And Invention Expo (JDIE) 2024 didukung World Invention Intellectual Property Association (WIIPA) yang berlangsung pada 6-7 Juli 2024 di Ariake Garden Convention Center, Tokyo, Jepang, siswa-siswi SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) kembali menorehkan prestasi dengan menyabet medali perak.
Hal ini disampaikan Kepala SMA YPSA Dahliana usai menyambut kedatangan para peraih medali di Bandar Udara International Kualanamu, Jumat (12/7/2024).
Kata Dahliana, siswa peneliti SMA Shafiyyatul Amaliyyah yang beranggotakan Rafi Ataya Rizqullah Harahap, Ikhlas Wanur Fikri, Tsabita Shahnaz, Qesha Nadhifa, Jashmine Alya, Batrisya Dayana, dan Anjani Sri Duana ini memamerkan produk karya mereka yang diberi nama HangTime.
“Hangtime adalah aplikasi pencarian cafe di Kota Medan berbasis Android yang memiliki fitur-fitur canggih seperti lokasi terdekat, menu favorit, dan jumlah pengunjung yang hadir, sehingga kostumer dapat mengetahui ketersediaan kursi tanpa perlu reservasi,” terangnya
“JDIE sendiri merupakan pameran/kompetisi karya ilmiah yang diselenggarakan oleh World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA), sebuah lembaga yang menaungi para inventors berkualitas,” imbuh Dahlianam
Guru pembimbing Penelitian SMA YPSA Dicky Mahaputra Tarigan menyebutkan bahwa ada 343 tim dari 25 negara di dunia yang mengikuti kompetisi ini.
“Ada 25 Negara yang turut mengikuti perlombaan penelitian ini, yaitu Japan, Thailand,Taiwan, Iran, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Saudi Arabia, Hong Kong, Macau, Romania, Cambodia, Poland, Philippines, South Korea, United States, Canada, Australia, China, Türkiye, United Kingdom, Mongolia, Singapore, Moldova, dan New Zealand,” kata Diki.
Sebelumnya, Ketua harian YPSA Addaratul Hasanah, secara resmi melepas tim peneliti SMA Yayasan Pendidikan Shafiyyatul Amaliyyah (YPSA) ini mengikuti even ini di Pelataran Masjid Shafiyyatul Amaliyyah Senin pada 19 Juni 2024.
Kepala Departemen Pendidikan dan IT YPSA Bagoes Maulana mengatakan, YPSA sebagai salah satu sekolah Islam Internasional di Medan berkomitmen bahwa penelitian ini menjadi salah satu keunggulan YPSA untuk melatih siswa dalam berpikir kritis dan bernalar tinggi.
“Ini juga sebagai wujud ikhtiar kami menjadikan SMA YPSA sebagai sekolah terbaik di kota Medan, Sumatra Utara yang menjadi pilihan tepat bagi siswa dan orang tua siswa”, tegas Bagoes.
Editor : Rz/*