BICARAINDONESIA-Batangkuis : Seorang remaja bernama Zulham Simanjuntak, penduduk Dusun IV, Desa Bintangmeriah, Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang, Sumatera Utara, tewas dalam kondisi mengenaskan, pada Kamis tengah malam, 10 Desember 2020 sekitar pukul 23.30 WIB, setelah menjadi korban pengeroyokan sekelompok pemuda.
Remaja berusia 18 tahun itu menghembuskan nafas terakhirnya di Klinik Puja, Kec. Batangkuis setelah sebelumnya diantar sejumlah orang tak dikenal yang kemudian kabur meninggalkan klinik.
Peristiwa yang merenggut nyawa korban itu terjadi di kawasan Lorong 7, Desa Sei Rotan, Kec. Percut Seituan, Deliserdang. Kasus kematian korban akibat penganiayaan itu semakin santer dan membuat geger warga, menyusul beredarnya video saat korban menjadi bulan-bulanan amuk sejumlah pemuda itu, viral di media sosial.
Informasi dihimpun, insiden itu terjadi bermula saat korban dan salah satu pelaku terlibat saling ejek beberapa hari sebelumnya. Persis malam tadi, dengan berboncengan sepeda motor, korban bersama rekannya yang akan pulang ke rumah, kebetulan melintas di lokasi kejadian.
Tak disangka, laju motor mereka mendadak dihentikan sejumlah pemuda, termasuk diantaranya pemuda yang terlibat pertengkaran sebelumnya. Karena diduga saling kenal, korban pun berhenti.
Tanpa basa basi, sekelompok pemuda itu langsung menyerang dan mengeroyok korban. Bahkan berdasarman rekaman video yang beredar, korban bersama rekannya hanya tertunduk diam ketika para pelaku terus memukulinya.
“Apa kau bilang tadi, kau mop aku, dapat aku mati jangan lama kali omong kau,” ucap salah satu pelaku di dalam video sambil menjambak rambut korban, meski wajah si pelaku tak terlihat.
Dalam rekaman itu terlihat pula saat para pelaku memukuli bagian kepala korban. “Sudah, jangan dipukuli lagi, kasihan,” ucap seseorang lainnya berusaha melerai. Namun di akhir video, terlihat jelas korban tersungkur ke tanah, akibat pukulan keras dibagian kepala.
Untuk memastikan kebenaran video tersebut, Tim BicaraIndonesia.net lantas melakukan konfirmasi kepada keluarga korban, Teti Ariani Lubis (43).
“Korban diantar seseorang ke Klinik Puja oleh pelaku pengeroyokan sekitar pukul 23.00 WIB. Pengakuan orang yang antar ke klinik, bahwa Zulham ini korban tabrak lari. Namun anak kita ini (korban) sebelum meninggal sempat mengatakan kalau ia diamuk massa. Setelah dilakukan penanganan medis oleh pihak klinik nyawa korban tak tertolong,” kisah Teti sambil terisak.
Mengenai hal ini juga, Kades Bintangmeriah, Bambang Hartoko, SH menjelaskan, ia mengetahui warganya ada yang meninggal dunia saat petugas sekuriti Klinik Puja datang ke rumahnya memberi kabar, bahwa ada warganya yang meninggal dunia.
“Tapi awalnya saya belum tau kalau korban meninggal karena dianiaya. Tau kami, setelah Intel Polsek Batangkuis datang ke rumah duka ngabari bahwa korban tersebut diduga korban penganiayaan makanya pada malam itu korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh kepolisian untuk diautopsi,” terangnya.
Kapolsek Batangkuis AKP Simon Pasaribu dan Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja yang dikonfirmasi via whatsapp, belum menjawab pesan singkat terkait kejadian tersebut.
Sementara, sekitar pukul 11.40 WIB, terpantau ambulance RS Bhayangkara yang membawa jenazah korban tiba di rumah duka. Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan siang ini usai Salat Jum’at.
Penulis : Feri
Editor : Yudis
No Comments