BICARAINDONESIA-Sibolga : Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH), Mauli Badia, enggan menjawab konfirmasi wartawan, terkait dugaan korupsi, yang disuarakan dalam tuntutan mahasiswa Formasi Sumut, saat unjuk rasa, Senin (6/7) pagi tadi.
Kepala Dinas PKPLH yang ditemui di gudang yang berada di Kelurahan Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, sekira pukul 15.00 Wib, itupun dengan wajah kusam, langsung ngelak saat mau dikonfirmasi.
“Nggak bisa kau lihat lagi kerja kami,” bentaknya dengan nada sinis.
Sebelumnya, 6 orang mahasiswa dari Forum Mahasiswa Masyarakat Peduli Hukum Sumatera Utara (Formasi Sumut), menggelar aksi di kantor Walikota Sibolga.
Aksi tersebut menuntut Walikota Sibolga Syarif Hutauruk, untuk melakukan evaluasi kinerja, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kota Sibolga pada tahun 2019, Senin (6/7/2020) sekira pukul 10.58 Wib.
6 orang mahasiswa tersebut menegaskan dan meminta Kepala Dinas PKPLH Kota Sibolga dicopot dari jabatannya. Karena diduga telah merugikan negara.
Akdinul Akbar Jambak, (koordinator lapangan) menjelaskan, rincian anggaran yang diduga ‘disunat’ untuk memperkaya diri sendiri itu yakni, pembuatan jalan setapak di atas laut di lokasi taman magrove samping depot pertamina Kelurahan Pasar belakang, Kecamatan Sibolga Kota, Rp. 200.000.000.
Belanja pemeliharaan sungai, parit, drainase dan gorong-gorong Rp. 600.000.000.
Kegiatan pendukung program Kota tanpa Kumuh (Kotaku) kota Sibolga Rp. 133.810.000.
Program pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan hidup Rp. 1.646.770.000.
Dan Honorium tenaga ahli. Meski tidak secara merinci dijelaskan bahwa dugaan korupsi itu di instansi terkait, mahasiswa memaksa Walikota Sibolga Syarif Hutauruk, agar Kepala Dinas PKPLH Kota Sibolga dicopot dari jabatannya.
“Gaji anda tidak pernah telat, kami hanya meminta ketegasan anda sebagai Walikota Sibolga, bahwa Kadis PKPLH Sibolga segera dicopot dari jabatannya. Hari ini Kadisnya tidak berani menjawab, karena dia takut,” kata Akdinul saat berorasi di depan kantor Walikota Sibolga.
Mahasiswa itupun tak akan berhenti melakukan unjuk rasa bila Pemko Sibolga bungkam dan tidak menemukan jawaban soal dugaan korupsi yang diduga dilakukan Kadis PKPLH Sibolga.
Sementara itu, pihak Pemko Sibolga yang diwakili Asisten I Hendra mengatakan bahwa, dalam tuntutan mahasiswa dari ‘Formasi’ akan ditindaklanjuti ke pimpinan.
“Terima kasih adik-adik mahasiswa, tuntutan kalian akan kami serahkan ke Walikota Sibolga, terima kasih juga atas aspirasinya kepada kami, ini akan kami bahas dan akan kami tindaklanjuti terima kasih,” pungkas Hendra.
Hasil pantauan di lokasi, pihak Kepolisian dari Polres Sibolga dan Satpol PP Pemko Sibolga turut hadir dan memberikan arahan kepada mahasiswa Formasi agar menjalankan protokol kesehatan .
Penulis : Benny
Editor : Amri
No Comments