BICARAINDONESIA-Jakarta : Mulai hari ini, Senin (6/1/2025), Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan diterapkan5. Program ini akan dimulai di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi.
”Kita bersyukur tidak menunggu 100 hari atau tepat hari ke-78 Bapak Prabowo menjadi Presiden, program MBG dimulai. Ini merupakan tonggak bersejarah untuk bangsa Indonesia, untuk pertama kalinya Indonesia melaksanakan program pemenuhan gizi berskala nasional untuk balita, anak-anak sekolah, santri ibu hamil dan menyusui,” ujar Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangan tertulis, Senin (6/1).
Hadan Nasbu mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari Badan Gizi Nasional (BGN), tercatat ada 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG siap beroperasi. Dapur-dapur tersebut tersebar di 26 provinsi mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, D.K.I. Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I. Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat, dan Papua Selatan.
Setiap Dapur MBG dikelola oleh seorang kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG ini bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan pengawasan ketat terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
Tidak hanya memastikan kecukupan gizi, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi dan pengolahan limbah di setiap Dapur MBG dengan ketat. Sebab, BGN berkomitmen untuk meminimalkan limbah.
“Untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang. Seperti disampaikan oleh Presiden Prabowo, pemerintah tidak libur pada Tahun Baru termasuk Sabtu dan Minggu untuk memastikan kelancaran program MBG,” ungkap dia.
Seperti diketahui, program ini dimulai bertepatan dengan dimulainya kegiatan belajar mengajar sebagian besar sekolah pada Senin (6/1). Pemerintah menempatkan kesiapan Dapur MBG sebagai prioritas utama agar layanan dapat berjalan maksimal.
Diharapkan target 937 Dapur MBG dapat tercapai pada akhir Januari 2025 dengan pelaksanaan yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah. Antusiasme masyarakat terhadap program ini diklaim sangat tinggi.
“Saat ini 140 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok program MBG dan jumlah tersebut diproyeksikan akan terus bertambah. Ribuan UMKM, koperasi, dan BUMDes lainnya telah mendaftar dan tengah melalui proses evaluasi,” terang Hasan.
Diharapkan program MBG bisa menyentuh 3 juta penerima manfaat selama Januari-Maret 2025, terdiri dari balita, santri, siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan ibu hamil serta ibu menyusui. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 15 juta pada akhir tahun 2025.
“Angka ini terus bertambah secara bertahap hingga tahun 2029 target 82,9 juta penerima manfaat dapat terpenuhi,” kata Hasan.
Program MBG didukung oleh alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun dari APBN 2025. Ini menjadi program pertama dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.