x

Dinilai Kurang Layak, Polda Aceh Didesak Usut Anggaran Konsumsi PON Rp 42,5 Miliar

2 minutes reading
Thursday, 12 Sep 2024 14:08 0 213 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Beredar di media sosial konsumsi atlet PON XXI/2024 Aceh – Sumut yang dinilai kurang layak. Padahal, anggaran konsumsi atlet dan official cukup besar, mencapai Rp 42,5 miliar.

Terkait hal itu, Polda Aceh didesak untuk turun tangan mengusut dugaan penyimpangan anggaran konsumsi atlet dan official itu. Konsumsi PON tersebut diketahui dikerjakan oleh PT Aktivitas Atmosfir yang beralamat di Jakarta.

Koordinator Transparansi Tender Indonesia (TTI), Nasrudin Bahar mengatakan, penunjukan penyedia konsumsi atlet PON dinilai tidak transparan dan tidak terbuka. Dia menilai bahwa panitia sudah memiliki niat jahat dengan menggabungkan paket katering menjadi satu paket, sehingga usaha kecil atau pengusaha lokal tidak mendapat kesempatan.

Paket konsumsi Rp 42,5 miliar idealnya dapat dipecah menjadi 10 atau 20 paket pekerjaan. DengN begitu, usaha kecil di Aceh semakin banyak kesempatan.

“Bisa dibayangkan jika pelaksana pengadaan konsumsi seperti makan dan snack dilaksanakan oleh 20 pengusaha lokal Aceh masing-masing bisa mengerjakan Rp 2 miliar,” ujar Nasruddin Bahar, Rabu (11/9/2024) kemarin.

“Pemerataan ekonomi dan kesempatan kerja bagi masyarakat akan terbuka secara luas tidak dikuasai oleh satu orang saja,” sambungnya.

Berdasarkan data yang dihimpun TTI dari e-Katalog LKPP PT AKTIFITAS ATMOSFIR, terdapat RAB untuk 1 porsi nasi kotak Rp 51.000 dan untuk snack Rp 19.000.

“Jika dilihat dari fakta di lapangan isi nasi kotak dan lauk-pauknya tidak sesuai dengan RAB yang diajukan, jika dihitung paling-paling isinya berkisar Rp 20 ribu saja begitu juga dengan kotak snack paling isinya Rp 7 ribu,” ungkap Nasruddin Bahar.

Sebelum terlambat, Polda Aceh diminta segera turun tangan mengingat masalah konsumsi ini sudah masuk dalam tahap meresahkan para peserta PON XXI Aceh – Sumut.

“Tindakan Polda Aceh untuk mengusut belum terlambat karena masih ada waktu beberapa hari lagi untuk memulihkan rasa nyaman para tamu yang datang ke Aceh. Jangan gara-gara porsi makan yang tidak sesuai spek, nama Aceh tercemar dan berkesan tidak baik yang dibawa pulang oleh tamu tamu kita,” imbuh Nasrudin Bahar.

LAINNYA
x