Dipolisikan Serentak, Sugeng Teguh Santoso Kelabakan
Bicaraindonesia.net – Sekretaris Jenderal Forum Masyarakat Pengawal Aparatur Negara (FORMAPERA), Bambang Syahputra, menyatakan rasa bangganya terhadap warga Jawa Timur yang melaporkan Sugeng Teguh Santoso.
Bambang Syahputra menganggap bahwa kelakuan Sugeng Teguh Santoso sebagai Ketua Indonesian Police Watch (IPW) sudah keluar dari batas kewajaran. “Kita bersyukur ada masyarakat yang melaporkan Sugeng ke polisi atas perbuatannya, yaitu menyebarkan data bodong dan memfitnah istri pejabat Polri dan beberapa pejabat lainnya demi uang. Uang 5 milyar yang diterima Sugeng dari Helmut atas penanganan kasus Helmut yang gagal juga dapat merugikan dirinya,” ujar Bambang Syahputra.
Sementara itu, Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, telah dilaporkan ke polisi pada Rabu, 5 April 2023. Sugeng dilaporkan karena dituduh sering membuat pernyataan yang menjatuhkan pejabat pemerintah tanpa adanya bukti yang kuat. Beberapa LSM di Jawa Timur seperti Junaidi Hermawan, Michael, Evan LSM LKUHAP, dan aktivis Surabaya Zainal, telah mengadukan Sugeng ke Mapolrestabes Surabaya, Mapolresta Sidoarjo, Mapolres Bangkalan, Mapolres Sampang, dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Menurut Junaidi Hermawan, salah satu aktivis dan LSM di Jawa Timur, pernyataan Sugeng Teguh Santoso yang mengiringi opini bahkan menjatuhkan pejabat pemerintah merupakan perbuatan fitnah yang dapat membuat kegaduhan di masyarakat. Oleh karena itu, Sugeng Teguh Santoso diduga melanggar Pasal 14 dan Pasal 15 Undang-Undang No 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.
Moh Hosen, aktivis KAKI, berharap agar pengaduan tersebut segera digelar dan Sugeng segera diperiksa. KAKI juga berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memperhatikan laporan berita dan video hoax yang diduga dilakukan oleh Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Apabila tidak segera dituntaskan, hal tersebut dapat menimbulkan polemik yang kurang baik di tengah-tengah masyarakat Indonesia dan berpotensi menyebabkan perpecahan antar bangsa.
