x

Dirtipidum : Surat Terbuka NB Menjadi Motif Terjadinya Penganiayaan Terhadap Kece

3 minutes reading
Monday, 20 Sep 2021 05:28 0 214 admin

BICARAINDONESIA -Jakarta : Motif dibalik kasus dugaan penganiayaan terhadap terhadap Muhammad Kosman alias Muhammad Kece di dalam Rutan Baresmrim Polri, Jakarta, yang diduga dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte semakin terang benderang.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen H Andi Rian Djajadi mengatakan, surat terbuka Napoleon itulah yang menjadi motif terjadinya tindak kekerasan terhadap tersangka peninsta agama tersebut.

“Justru surat terbuka NB itulah yang menjadi motif terjadinya penganiayaan dan melumuri korban dengan kotoran manusia sudah direncanakan oleh NB,” tegas Brigjen Andi Rian saat dikonfirmasi Redaksi Bicaraindonesia melalui pesan singkat whatsapp, Senin (20/9/2021).

Andi juga mengatakan, surat terbuka itu juga menjelaskan tujuan NB melakukan penganiayaan terhadap korban.

“Untuk dibuatnya (surat) kapan, nanti akan ditanyakan penyidik ke NB saat pemeriksaan,” sebutnya.

Brigjen Andi Rian juga tak menampik bahwa yang menyebarkan surat terbuka Napoleon adalah penasehat hukumnya.

“Infonya begitu (penasehat hukum). Kejadian tanggal 25-26 Agustus dan suratnya (ditulis) bulan September 2021,” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, dari hasil penyelidikan Bareskrim Polri,  pelaku penganiayaan terhadap Muhammad Kosman alias Muhammad Kece di dalam Rutan Bareskrim Polri, Jakarta, diduga kuat adalah Irjen Napoleon Bonaparte.

Hal tersebut diungkapkan Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi. Bahkan menurut Andi, selain memukulinya, Napoleon Bonaparte juga melumuri Kece dengan kotoran manusia.

Brigjen Andi Rian menambahkan, bahwa kotoran manusia tersebut sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh pelaku sebelum menganiaya korban.

“Dalam pemeriksaan terungkap selain terjadi pemukulan, pelaku NB juga melumuri wajah dan tubuh korban dengan kotoran manusia yang sudah dipersiapkan oleh pelaku,” kata Brigjen Andi saat dikonfirmasi di Jakarta pada Ahad, 20 September 2021.

Dijelaskan Andi, peristiwa Napoleon Bonaparte melumuri Muhammad Kece dengan kotoran manusia itu terjadi pada hari yang sama ketika korban mengalami penganiayaan di sel isolasi.

“Iya, sambil memukul juga melumuri kotoran manusia,” ucap mantan Dirreskrimum Polda Sumut tersebut.

Adapun kotoran manusia yang sudah dipersiapkan pelaku, kata Andi, disimpan di kamar selnya. Ketika peristiwa penganiayaan terjadi, seorang saksi mengaku mendapat perintah untuk mengambil kotoran tersebut.

Lantas kotoran tersebut oleh pelaku dilumurkan ke wajah dan tubuh Muhammad Kece.

“Salah satu saksi diperintahkan NB untuk mengambil bungkusan kotoran yang sudah disiapkan di kamar NB, kemudian NB sendiri yang melumuri,” kata Andi.

Kasus penganiayaan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte sudah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Muhammad Kece pada tanggal 26 Agustus 2021.

Saat ini, status Napoleon Bonaoarte adalah terlapor dalam perkara penganiayaan yang dilakukannya. Lantas perkara penganiayaan tersebut ditindaklanjuti oleh Bareskrim Polri dan kini sudah masuk tahap penyidikan.

Sejauh ini, total sudah ada tiga saksi yang diperiksa pada awal kejadian, sehingga kini bertambah jumlahnya. Sedangkan Napoleon saat ini ditahan di Rutan Bareskrim Polri terkait perkara suap dan penghapusan red notice buronan Djoko Tjandra.

Penulis/Editor : Yudis

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x