BICARAINDONESIA-Medan : Beredar isu bahwa ada dugaan penggelapan anggaran honor guru tidak tetap (GTT) di Dinas Pendidikan Sumatera Utara. Dugaan tersebut pertama kali diungkapkan oleh DPRD Sumut Fraksi PAN.
“Fraksi PAN sudah mengingatkan sejak awal, jangan dipermainkan nasib dan honorarium GTT tersebut. Apalagi, ini ada indikasi kesengajaan penggelapan anggaran,” kata Ketua Fraksi PAN DPRD Sumut Hendra Cipta, dikutip Senin (14/8/2023).
Dugaan berawal dari Dinas Pendidikan Sumut kembali menganggarkan honor guru selama empat bulan di P-APBD 2023. Padahal, untuk honor guru selama 12 bulan sudah ditampung dengan anggaran Rp198 miliar di APBD 2023.
“Ke mana digunakan oleh dinas pendidikan honor guru yang empat bulan itu? Kan sudah disahkan dalam APBD 2023 untuk setahun,” sebut Hendra.
Apabila dihitung, total anggaran honor guru selama empat bulan yang diduga raib tersebut berjumlah Rp66 miliar. Hal itulah yang kemudian dinilai Hendra sebagai kabar buruk bagi GTT di Sumut.
“Ini kado HUT RI yang paling pahit bagi para pahlawan tanpa tanda jasa tersebut dan kami menyakini Bapak Gubernur Sumut tidak tahu kejadian ini,” sebutnya.
Saat ini, pihak Dinas Pendidikan Sumut sedang mencari cara untuk menutupi kekurangan anggaran yang diduga sudah raib itu. Salah satunya, kata Hendra, dengan mengurangi jam mengajar guru dari 24 jam menjadi 20 jam.
Sekretaris DPW PAN Sumut itu pun berjanji, pihaknya akan terus mengawal persoalan tersebut. Pihaknya akan mengusulkan dibentuknya panitia khusus untuk mengurusi persoalan itu.
Inspektorat Sumut merespons hal tersebut. Inspektur Sumut Lasro Marbun menyebut, dugaan yang disampaikan Fraksi PAN itu sebagai bentuk kecintaan terhadap Sumut.
“Tanggapan saya, apa yang diduga Fraksi PAN itu merupakan kecintaan terhadap Pemprov Sumut secara keseluruhan, terkhususnya ke Disdik,” katanya.
Namun, Lasro mengatakan bahwa dirinya belum bisa menanggapi terkait ada atau tidaknya penggelapan tersebut. Meskipun begitu, pihaknya akan berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk membahas persoalan tersebut.
“Saya nanti akan komunikasi dengan Kadisdik, Kepala BKAD, Kepala Bappelitbang, dan lainnya. Agar semuanya jelas, tidak menjadi fenomena yang tak berujung,” ungkapnya.
Editor: Rizki Audina/*