BICARAINDONESIA-Beirut : Seorang influencer dan model plus size dari Brasil mengalami kejadian tidak terduga dari Qatar Airways. Juliana Nehme (38) dilarang naik ke pesawat karena memiliki badan yang gemuk.
Sebagai maskapai penerbangan terbaik nomor 1 di dunia, tak disangka Qatar Airways melakukan diskriminasi terhadap penumpangnya.
Dikutip dari News.com.au, Juliana yang baru pulang berlibur bersama keluarganya dari Lebanon, memilih naik Qatar Airways dan transit di Doha.
Dalam unggahan videonya, Juliana terlihat terisak-isak. Dia menjelaskan bahwa maskapai itu menolaknya karena ukuran badannya.
“Saya membeli tiket pulang pergi ke Brasil melalui Qatar. Pada saat check in, seorang pramugari Qatar memanggil ibu saya dan memberi tahu bahwa saya tidak boleh naik pesawat. Karena saya gemuk,” ucapnya.
Juliana menjelaskan bahwa di penerbangan sebelumnya, ia tidak mendapat masalah. Kini dirinya diminta untuk membeli tiket bisnis senilai USD 3.000 atau sekitar Rp 47 juta agar bisa naik ke pesawat.
“Hanya ada waktu 30 menit sebelum pesawat lepas landas. Mereka mengatakan, saya tidak berhak naik ke pesawat karena saya gemuk. Saya tidak tahu harus berbuat apa,” ulang Juliana karena panik.
Berada di Bandara Internasional Rafic Hariri, Juliana mengaku diancam oleh pihak maskapai karena merekam kejadian tersebut.
Segala upaya telah gagal, Juliana akhirnya tetap tinggal di Lebanon bersama ibunya. Sementara itu, saudara perempuan dan keponakannya sudah naik pesawat menuju Doha.
“Saya menghabiskan uang untuk hotel dan taksi. Saya sangat dipermalukan di depan semua orang di bandara. Semua karena saya gemuk!” ucapnya.
Di lain pihak, Juru Bicara Qatar Airways memberikan keterangan bahwa itu bukanlah kejadian yang sebenarnya. Menurutnya, salah satu anggota keluarga Juliana positif Covid-19.
“Penumpang yang dimaksud di Bandara Beirut pada awalnya sangat kasar dan agresif terhadap staf check in ketika salah satu rombongan perjalanannya tidak menunjukkan dokumen PCR yang diperlukan untuk masuk ke Brasil,” kata Juru Bicara Qatar Airways.
“Akibatnya, keamanan bandara diminta untuk campur tangan karena staf dan penumpang sangat prihatin dengan perilakunya.”
Akhirnya, Qatar Airways memulangkan Juliana dari Lebanon dengan penerbangan lain keesokan harinya.
Setiap penumpang yang menghalangi ruang sesama pelancong dan tidak dapat mengenakan sabuk pengaman atau menurunkan sandaran tangan, mungkin akan diminta untuk membeli kursi tambahan baik. Hal itu dilakukan Qatar Airways sebagai tindakan pencegahan keselamatan dan untuk keselamatan semua penumpang.
Editor: Rizki Audina/*
No Comments