BICARAINDONESIA-Jakarta : Dokter spesialis paru dr Mawartih Susanty, Sp.P., ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di kawasan RSUD Nabire, Papua. dr Mawartih ditemukan dalam kondisi mulut berbusa pada Kamis (9/3/2023) lalu.
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyampaikan berita duka itu melalui
Ketua PB IDI dr Mohammad Adib Khumaidi, Sp.OT. dr Adib mengungkapkan, saat ini jenazah dr Mawartih sedang dalam proses autopsi atas izin dari pihak keluarga.
PB IDI telah berkomunikasi dengan IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Wilayah Papua terkait kasus tersebut. Pihaknya, kata dr Adib, akan terus mengawal investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti kematian dr Mawartih.
“Mengenai informasi penyebab kematian yang beredar di media, kami meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil autopsi. Guna menghindari misinformasi,” ungkap dr Adib, Sabtu (11/3/2023).
Berkaca dari kasus tersebut, PB IDI kembali mengingatkan terkait jaminan keamanan dan keselamatan pada dokter, khususnya yang bertugas di Papua. Sebelum kasus ini terjadi, sudah ada dr Soeko yang meninggal saat peristiwa kerusuhan Wamena pada tahun 2019. Ada pula kekerasan yang dialami tenaga kesehatan di Pegunungan Bintang, Papua, pada 2021.
Pemerintah pusat, pemerintahbdaerah, dan seluruh aparat keamanan, diminta PB IDI agar menjamin keamanan serta keselamatan para tenaga kesehatan. Khususnya yang bertugas di wilayah konflik.
“Hal penting untuk mengatasi kendala dalam pemerataan dokter terutama dokter spesialis di daerah adalah belum ada jaminan keselamatan dan keamanan. Terutama di wilayah konflik. Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki infrastruktur termasuk akses menuju fasilitas kesehatan. Agar baik tenaga kesehatan, maupun masyarakat, bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik,” terang dr Adib.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dr Mawartih. Melalui akun Twitter resminya, pihak Kemenkes meminta adanya dukungan untuk menjamin keselamatan para tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Indonesia.
“dr Mawartih bukanlah tenaga kesehatan pertama yang gugur di tanah Papua. Untuk itu, Kemenkes mendukung adanya jaminan keselamatan dan keamanan bagi setiap insan tenaga kesehatan yang bertugas,” dikutip Senin, (13/3/2023).
“Karena para tenaga kesehatan mengemban amanat misi kemanusiaan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan, di seluruh wilayah Indonesia,” tandasnya.
Editor: Rizki Audina/*