BICARAINDONESIA-Takengon : Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melakukan kunjungan kerja ke lokasi proyek strategis nasional (PSN) PLTA Peusangan 1&2 di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh yang kini tengah dikerjakan PLN UIP Sumbagut melalui UPP 2, Jumat (10/6/2022).
Hadir dalam kunjungan perwakilan Ditjen Kemenkeu diantaranya Direktur Pinjaman dan Hibah Syurkani dan Direktur Sistem Manajemen dan Informasi yang diwakili Kasubdit Investasi Mediya.
Turut mendampingi Direktur Perencanaan Korporat yang diwakili EVP Perencanaan Kinerja Korporat PLN Hot Martua Bakara, Direktur Mega Project dan EBT PLN yang diwakili EVP PMO Hening, Direktur Keuangan yang diwakili VP Pinjaman PLN Melda Rosa, Kakanwil Perbendaharaan Aceh yang diwakili Kabag Umum Zulfitri Hasan dan GM PLN UIW Aceh yang diwakili SRM Perencanaan Akbar Patonangi.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat secara langsung progres pekerjaan pembangunan PLTA Peusangan 1&2, kendala dalam pekerjaan menjelang finishing yang ditargetkan pada tahun 2023 mendatang.
Kehadiran perwakilan Ditjen Kemenkeu bersama manajemen PLN Pusat dan rombongan langsung disambut GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha, Manager UPP 2 Nanda Dani Andriyanto beserta jajaran.
Diawali dengan ucapan selamat datang, dalam sambutannya, GM PLN UIP Sumbagut Octavianus Duha menjelaskan bahwa progres pembangunan PLTA Peusangan 1&2 hingga kini sangat signifikan sejak PLN memutuskan pelaksanaan proyek yang sempat terhambat pekerjaannya akibat konflik di Aceh beberapa waktu lalu.
“Perlu kami laporkan saat ini progres proyek PLTA Peusangan 1&2 sudah sebesar 89,24 persen dan yang terpenting proyek ini juga menjadi penyumbang EBT seperti misi utama PLN dalam menciptakan Green Energy. Semoga dengan capaian ini rencana target selesai pada tahun 2023 bisa terealisasi,” terangnya.
Sementara, untuk memastikan progres yang sudah mencapai 89,24 persen, Manager PLN UPP1 Nanda Dani Andriyanto turut mempresentasekan proses pengerjaan yang telah dicapai hingga akhir Mei 2022 tersebut.
“Pada kesempatan ini perlu juga kami jelaskan bahwa manfaat pembangunan PLTA Peusangan 1&2 ini nantinya akan menambah daya mampu di Aceh yang kondisi saat ini adalah 457 MW, ditambah lagi transfer dari SBU sebesar 184 MW, sehingga total daya mampu 641 MW atau surplus atau menghasilkan margin dibanding beban puncak yang hanya di angka 523 MW,” paparnya.
Nanda juga mengatakan, apabila PLTA Peusangan 1&2 selesai di tahun 2023, maka daya sebesar 88 MW yang dihasilkan akan semakin memperkuat sistem elektrifikasi di Aceh.
“Tentunya kita berharap ke depan tidak ada lagi kendala sehingga target bisa segera terealisasi,” harapnya.
Penulis/Editor : Yudis
No Comments