BICARAINDONESIA-Jakarta : Sejumlah calon mahasiswa dari negara lain batal berkuliah di Korea Selatan (Korsel), karena terkendala soal visa. Para calon mahasiswa itu pun mengajukan pengembalian uang kuliah, tetapi pihak terkait lamban memprosesnya.
Beberapa universitas dan sekolah kejuruan dinilai lamban dalam mengembalikan uang kuliah untuk mahasiswa asing yang ditolak visanya, sehingga tidak dapat belajar di Korsel. Bahkan, dalam beberapa kasus, beberapa pengembalian uang memakan waktu lebih dari setahun.
Mereka yang telanjur tinggal di Korsel selama proses aplikasi perkuliahan, tidak punya pilihan selain menunggu sampai uangnya kembali.
JoongAng Ilbo, seorang afiliasi dari Korea JoongAng Daily, mengatakan bahwa 55 siswa Vietnam mendaftar ke sekolah seni di Jeonju, Jeolla Utara, antara Maret–Juni 2022. Semua mahasiswa membayar biaya kuliah satu semester sebesar USD3.390, karena sekolah harus menyerahkan sertifikasi pembayaran uang sekolah kepada Kementerian Kehakiman untuk aplikasi visa pelajar bahasa D-4-1 calon siswa.
Namun, 31 orang ditolak visanya hingga menyerah untuk belajar di luar negeri. Universitas berjanji untuk mengembalikan uang para mahasiswa tersebut, tetapi 10 mahasiswa harus menunggu hingga akhir Juli tahun ini untuk mendapatkan kembali uang mereka.
“Para siswa terus meminta uang mereka kembali, tetapi universitas tidak melakukan apa-apa,” kata Huong Bao Anh, kepala lembaga studi di luar negeri yang membantu para siswa mendaftar ke sekolah tersebut.
“Ada banyak kasus yang mana saya harus membayar uang kuliah mereka kembali dengan uang saya sendiri (ditalangi) sampai universitas secara resmi melakukan pengembalian uang,” tuturnya.
Kantor Statistik Umum Vietnam menyebut, rata-rata pekerja di Vietnam harus menabung gaji satu tahun untuk biaya kuliah satu semester di Korea. “Memang benar, kami sudah lama tidak mengembalikan uang kepada 10 siswa itu,” kata juru bicara sekolah seni itu.
“Kami telah selesai mengembalikan semua uang per 1 Agustus, dan kami sangat menyesal bagi mereka yang menghadapi kesulitan karena pengembalian uang yang tertunda,” imbuh jubir.
Sementara itu, mengenai kemungkinan gugatan, universitas mengatakan bahwa pengembalian dana membutuhkan waktu. “Universitas sedang melalui proses pengembalian dana,” kata juru bicara universitas.
“Jika ada masalah dengan apa yang kami lakukan, masyarakat bisa melaporkannya ke polisi atau mengajukan gugatan,” tutur pihak kampus.
Editor: Rizki Audina/*