x

Fantastis! Kompensasi CEO Google Tembus Angka Rp3,3 T

2 minutes reading
Monday, 24 Apr 2023 09:15 0 353 admin

BICARAINDONESIA-Jakarta : Kompensasi yang diperoleh CEO Google dan Alphabet, Sundar Pichai untuk tahun 2022, tembus US$226 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun (kurs Rp14.847).

Nilai kompensasi ini terbilang besar bagi Pichai dan terbilang melonjak tajam. Karena pada 2021 ia hanya mendapatkan US$6 juta (Rp89,1 miliar) dan US$7,4 juta (Rp109,8 miliar) pada 2020.

Dilansir dari CNN, Senin (24/4/2023), sebagian besar pendapatan Pichai berasal dari kepemilikan saham yang bernilai lebih dari US$218 juta atau sekitar Rp3,2 triliun. Sisa kompensasi lainnya berasal dari gaji pokok US$2 juta atau sekitar Rp29,7 miliar dan lebih dari US$5 juta (Rp74,2 miliar) untuk keamanan pribadi.

Padahal saham induk perusahaan Google, Alphabet, sempat turun 39% pada 2022 di tengah perlambatan industri teknologi dan pasar. Akan tetapi, saham Alphabet kembali pulih tahun ini, naik sekitar 19,5% sejak Januari 2023.

Selain Pichai, eksekutif puncak Google lainnya juga menerima pendapatan yang fantastis. Wakil Presiden Senior Pengetahuan dan Informasi Google Prabhakar Raghavan dan Kepala Bisnis Google, Philipp Schindler masing-masing menghasilkan US$37 juta atau sekitar Rp549,3 miliar.

Sementara itu, CFO Google dan Alphabet Ruth Porat serta Chief Legal Officer Google, Kent Walker masing-masing menghasilkan US$24,5 juta atau sekitar Rp363,8 miliar.

Pemberian kompensasi ini menjadi sorotan setelah Januari 2023 lalu, Alphabet mengumumkan akan memangkas 12.000 karyawan atau sebesar 6% dari total karyawan. Rata-rata kompensasi yang diberikan di bawah US$280.000 atau sekitar Rp4,1 miliar.

Artinya, apa yang didapat Pichai 800 kali lipat lebih besar dari kompensasi yang diberikan pada karyawan Alphabet.

Kompensasi CEO yang membengkak telah menjadi topik kontroversial dalam beberapa tahun terakhir. Menurut studi dari Economic Policy Institute, gaji untuk eksekutif puncak telah meroket sebesar 1460% sejak 1978 dan lebih dari 80% gaji mereka biasanya terkait dengan saham.

“Peningkatan kompensasi CEO dan kompensasi eksekutif secara umum telah memicu pertumbuhan pendapatan 1% teratas dan 0,1% teratas, menyisakan lebih sedikit keuntungan pertumbuhan ekonomi untuk pekerja biasa dan memperlebar kesenjangan antara yang berpenghasilan sangat tinggi dan 90% terbawah,” tulis analis di institut tersebut, dikutip dari CNN, Senin (24/4/2023).

“Perekonomian tidak akan dirugikan jika CEO dibayar lebih rendah (atau dikenakan pajak lebih tinggi),” tutupnya.

Editor : Ty/*

LAINNYA
x