x

Foto Pertemuan Bobby – Abdul Ghani Viral di Medsos, Isu Blok Medan di Balik Kasus Tambang Malut Menguat

3 minutes reading
Friday, 9 Aug 2024 16:53 0 344 admin

BICARAINDONESIA-Medan : Nama Walikota Medan Bobby Nasution seperti semakin terseret jauh dalam kasus pertambangan nikel di Provinsi Maluku Utara (Malut). Tak hanya sekadar isapan jempol, kasus ini semakin menjadi sorotan, menyusul beredarnya foto sang menantu Presiden Jokowi itu di media sosial.

Foto itu pun seolah menguatkan
Pernyataan terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara terdakwa mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Ghani Kasuba dalam persidangan kasus korupsi tambang nikel di PN Ternate.

Ketika itu ia membeberkan adanya peranan anak dan menantu Presiden Jokowi dalam jaringan bisnis itu. Bahkan Abdul Ghani mengaku pernah diundang Bobby berkunjung ke Medan.

“Benar, saya pernah diundang Bobby Nasution berkunjung ke Medan. Ketika itu saya datang bersama istri dan staf khusus saya, Muhaimin Syarif,” kata Abdul Ghani saat ditanya majelis hakim dalam persidangan.

Pasca pengakuan, tiba-tiba mencuat foto-foto pertemuan antara rombongan Abdul Ghani bersama Bobby Nasution. Foto tersebut menggambarkan adanya pertemuan dalam suasana yang akrab antara tokoh Maluku Utara itu dengan Bobby Nasution yang berlangsung di rumah pribadi Bobby Nasution di Komplek Taman Setia Budi, Medan.

Rombongan Abdul Ghani Kasuba berfoto bersama Walikota Medan Bobby Nasution/foto : kajianberita

Namun tidak tahu persis kapan pertemuan itu berlangsung. Tapi Abdul Ghani mengakui kalau ia mendapat sambutan yang hangat dari Bobby Nasution. Mereka kemudian larut berbicara tentang bisnis tambang nikel milik Bobby dan Kahiyang yang ada di Halmahera Timur.

Selama dalam persidangan, kawasan tambang milik Bobby Nasution yang berlokasi di Halmahera Timur itu disebut dengan istilah ‘Blok Medan’, yang menandakan sebuah lokasi tambang yang tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun. Lokasi itu disebut-sebut kaya akan bahan nikel, material utama untuk pembuatan baterai.

Bahan nikel sangat dibutuhkan teknologi mobil Listrik saat ini sehingga harganya melonjak tajam.

Padahal Pemerintah Indonesia telah melarang adanya ekspor nikel ke luar negeri karena material itu sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri di dalam negeri. Namun faktanya, secara diam-diam nikel dari Maluku Utara telah diekspor ke China sejak beberapa tahun belakangan ini.

Pengamat ekonomi Faisal Basri dengan tegas menuding Bobby Nasution merupakan salah satu aktor penyelundupan nikel dari Maluku Utara ke China sehingga menyebabkan negara rugi triliunan rupiah. Selain Bobby, nama Ketua umum Golkar, Airlangga Hartarto juga termasuk di dalamnya.

Maluku Utara adalah kawasan yang banyak memiliki tambang nikel sehingga tidak heran sejumlah penguasa dan kelompok yang dekat dengan penguasa ramai-ramai mengelola tambang di wilayah itu.

Hal ini yang membuat korupsi pengelolaan tambang cukup meningkat sehingga menyeret Abdul Ghani Kasuba yang kala itu menjabat sebagai gubernur tersangkut kasus gratifikasi. Abdul Gani Kasuba terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) oleh tim KPK pada, Senin (18/12/2023).

Selain itu, ada pula sejumlah pejabat lain yang menjadi tersangka, termasuk Muhaimin Syarif, mantan Ketua Gerindra Maluku Utara yang berperan sebagai staf khusus Abdul Ghani.

Di dalam persidangan di PN Tertate, Abdul Ghani mengungkap adanya keterlibatan Bobby dalam bisnis tambang di wilayahnya. Bobby pula, ujar Abdul Ghani yang mengundang mereka untuk datang ke Medan membahas izin usaha itu. Abdul Ghani memenuhi undangan itu dengan membawa keluarga dan sahabat dekatnya datang ke Medan.

“Kami diterima dengan sangat baik di rumah Bobby Nasution kala itu,” katanya.

Saat pertemuan itu, Abdul Ghani dan rombongan sempat berfoto bersama dengan Bobby. Belakangan foto itu kemudian banyak beredar di media sosial dan jaringan grup WA.

Bobby sendiri tidak mau mengomentari secara langsung tentang bisnis tambang ilegal yang dikelokanya di Malukiu Utara.

“Tidak etis kita mengomentari itu. Biarkan pengadilan membahasnya,” kata Bobby Nasution seraya berusaha menghindar dari pertanyaan wartawan.

Editor : Ty/kajianberita

 

 

LAINNYA
x