x

G20 Bali Leader’s Declaration: Penggunaan Senjata Nuklir Tidak Bisa Diterima

2 minutes reading
Thursday, 17 Nov 2022 12:32 0 441 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Tak hanya berisi kecaman terhadap invasi Rusia ke Ukraina, G20 Bali Leaders’ Declaration juga memuat seruan penolakan penggunaan senjata nuklir.

Para pemimpin G20 mendorong penuh penyelesaian setiap konflik lewat jalur damai. “Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog sangat penting. Era ini tidak boleh perang,” sebut poin 4 G20 Bali Leaders’ Declaration, Kamis (17/11/2022).

Penegakan hukum internasional, menurut para pemimpin G20 penting untuk ditegaskan. Hal itu dalam rangka menjaga stabilitas dan perdamaian. Semua pihak diminta menghormati Piagam PBB.

“Ini termasuk membela semua tujuan dan prinsip yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Juga mematuhi hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan penduduk sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata,” tulis poin 3 pada deklarasi tersebut.

Proses Negosiasi yang Panjang

Diketahui sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno LP Marsudi mengatakan, ada proses negosiasi yang panjang di balik Deklarasi G20 Bali.

“Nah, oleh karena kita harus menyepakati semua, maka diperlukan negosiasi yang sangat panjang. Jadi, bisa bayangkan, kita melakukan negosiasi sampai beberapa kali putaran. Putaran terakhir dilakukan mulai tanggal 10-14 November,” kata Retno dalam jumpa pers di Nusa Dua, Rabu (16/11/2022).

Retno juga menjelaskan bahwa dalam proses negosiasi itu, pembahasan di tingkat negosiator kadang-kadang mandek. Selanjutnya, negosiator menyerahkan mandat ke pihak yang lebih tinggi.

“Oleh karena itu, dari tanggal 10 sampai 14, saya banyak sekali melakukan komunikasi dengan para menteri luar negeri agar kita bjsa menyepakati,” ujar Retno.

Selain itu, Retno pun menyebutkan pembahasan alot tak hanya terkait perang di Ukraina. Namun, pembahasan terkait poin deklarasi lain yang juga tak mudah disepakati.

“Kalau tadi kita sampaikan bahwa deklarasi atau paragraf mengenai masalah geopolitik atau tepatnya Ukraina sulit, bukan berarti paragraf yang lain mudah. Paragraf yang lain juga tidak mudah. Kalau mudah, mungkin negosiasinya sudah selesai dari kapan-kapan,” lanjut Retno.

Di tengah kondisi itu, menurut Retno, Indonesia diuntungkan karena Indonesia mendapatkan kepercayaan dari semua negara. Keraguan sejumlah pihak soal terwujudnya deklarasi KTT G20 Bali pun terpatahkan.

“Jadi, Pak Presiden juga mengatakan bahwa di awal semua orang pesimis. Tidak ada yang yakin bahwa deklarasi dapat dihasilkan dan alhamdulillah Indonesia dapat mencapainya,” tandas Retno.

Editor: Rizki Audina/*

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x