BICARAINDONESIA-Morowali : Agnes Retni Anggraini, gadis cantik asal Tana Toraja, ditemukan tewas bersimbah darah di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Ketika ditemukan pada Sabtu malam (13/5/2023) sekitar pukul 21.40 WITA di kantornya di Kecamatan Bahodopi, mayat dalam kondisi telentang, tangan dan kaki korban terikat serta kepala terbungkus kain.
“Korban (ditemukan) dalam keadaan tangan terikat, kaki terikat, kepala terbungkus, menggunakan kaos warna Biru, celana hitam dan banyak,” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto, Minggu (14/5/2023)
Disebutkan Suprianto, di wajah dan kepala gadis berusia 25 tahun itu juga terdapat tanda kekerasan. Korban diduga dipukul dengan benda tumpul.
“Kalau kekerasan yang ada hanya di kepala sama di wajah. Yang lain enggak ada, (korban terkena) benda tumpul kayak dipukul,” terangnya.
Suprianto juga membantah isu beredar di media sosial terkait Agnes yang diduga menjadi korban pemerkosaan. Hasil dari pemeriksaan medis, tak ada tanda-tanda kekerasan seksual di tubuh korban.
Jejak Kematian Korban
Sebelumnya diberitakan, Agnes ditemukan tewas di salah satu indekos yang merupakan mes karyawan di Morowali. Polisi menduga Agnes merupakan korban pembunuhan.
Salah seorang keluarga korban, Henry Desfa Deyanto mengatakan korban ke kantornya di PT Panca Pilar, wilayah Desa Bahodopi, Kecamatan Bahodopi, Morowali pada Sabtu pagi (13/5/2023) sekitar pukul 09.30 Wita.
“Awalnya korban diantar pacarnya bernama Desrianto Palulungan ke kantor tempatnya bekerja untuk memberikan sejumlah uang kepada kedua rekan kerjanya,” kata Henry, Minggu (14/5/2023).
Setelah urusan selesai, sang pacar lalu mengajak korban pulang, namun korban menolak dengan beralasan ingin menunggu teman korban yang masih di kantor. Akibatnya, Desrianto meninggalkan korban di kantornya.
Belakangan Henry melihat story korban di media sosial. Dia lalu berusaha menghubungi korban.
“Sekitar jam 11.04 Wita, korban sempat membuat status WhatsApp bertuliskan jalan-jalan ke rumah teman dulu. Tapi saat dihubungi, HP-nya tidak bisa lagi dihubungi,” ungkapnya.
Lantaran cemas, Henry bersama keluarga lainnya yang menetap di Morowali segera mencari korban di kantornya. Namun saat tiba, pintu kantor korban tertutup sehingga dirinya mendobraknya dan menemukan korban tergeletak di lantai dalam kondisi bersimbah darah.
“Kantor tertutup, tapi kami dobrak dan temukan sudah meninggal. Kepalanya pecah, ada lebam di sekitar kaki, tangan terikat, dan ditutupi kain,” ucapnya.
Dia menambahkan, jasad korban sementara masih diautopsi di RSUD Bungku. Pihak keluarganya juga sementara persiapan akan memulangkan jenasah korban ke rumah duka di Tana Toraja.
“Masih di RSUD Bungku otopsi. Rencana nanti berangkat ke Tana Toraja, mungkin besok sampai ke rumah duka,” tandasnya.
Saat ini polisi masih menyelidiki dugaan pembunuhan gadis yang malang tersebut.
Polisi juga sudah memeriksa 5 orang saksi dalam kasus itu diantarnya, teman korban dan pihak perusahaan tempat dimana korban bekerja.
“(Saksi diperiksa) ada sekitar 5 orang ada dari temannya, dari pihak perusahaannya. Ada yang melihat dia terakhir, kan harus kita runut semua itu,” pungkas Kapolres Morowali AKBP Suprianto.
Editor : Ty/dtc