BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang gadis Pakistan (18) tewas ditembak ayahnya sendiri. Pasalnya, sang ayah tega membunuh anaknya lantaran foto editan Photoshop viral di media sosial.
Dilansir dari CBS News, kejadian itu terjadi di distrik Kohistan, provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan. Foto yang viral itu memperlihatkan sang wanita tengah duduk bersama pacar. Namun ironisnya itu semua palsu karena hasil rekayasa pakai aplikasi edit milik Adobe.
Saat ini, ayah perempuan tersebut dan tiga laki-laki lainnya sudah ditahan. Pihak kepolisian mengatakan kejadian tragis tersebut terjadi pada 24 November lalu dan saat ini mereka terus melakukan penyidikan.
Menurut kepala polisi setempat, Masood Khan, keempat pria yang ditangkap tersebut rupanya membunuh wanita tersebut atas perintah tetua desa, yang mengira wanita tersebut telah mempermalukan keluarganya dengan berfoto bersama seorang anak laki-laki.
Lebih lanjut, kata Khan, penyelidikan telah memastikan foto pasangan yang menjadi viral itu telah diedit oleh seseorang sebelum dibagikan ke media sosial. Dia mengatakan para penyelidik sedang mencoba melacak siapa pun yang mengedit dan memposting gambar tersebut karena hal itu menyebabkan pembunuhannya.
Khan juga mengatakan bahwa pemuda di foto itu juga ditahan karena hendak dibunuh oleh tetua desa. Karena itu pihak kepolisian berencana menangkap anggota dewan tetua yang memerintahkan pembunuhan perempuan tersebut.
Sebelumnya BBC News melaporkan seorang wanita muda dan kekasihnya menerima ancaman pembunuhan setelah foto mereka yang dipotret menjadi viral di media sosial di Pakistan juga. Pihak berwenang setempat memasukkan wanita kedua ke dalam tahanan perlindungan namun melepaskannya kembali ke keluarganya setelah sidang pengadilan, di mana dia mengatakan bahwa dia tidak menghadapi risiko terhadap nyawanya di rumah.
Pembunuhan demi kehormatan adalah masalah serius di Pakistan, sebuah negara Muslim konservatif di mana kerabat dekatnya membunuh ratusan perempuan setiap tahunnya karena tindakan yang dianggap melanggar norma-norma konservatif mengenai cinta dan pernikahan. Pembunuhan ini biasanya dilakukan oleh kerabat yang mengatakan bahwa mereka bertindak demi membela kehormatan keluarga mereka.