Gengster Sandera Ratusan Sipir dan Staf Penjara Negara Ekuador
BICARAINDONESIA-Jakarta : Negeara Ekuador diselijuti suasana mencekam. Para gengster menyandera sipir dan staf penjara yang jumlahnya terus bertambah.
Para pejabat Ekuador mengatakan, Kamis (11/1/2024) waktu setempat, geng-geng kriminal saat ini menyandera 178 penjaga dan staf penjara. Ini terjadi seiring ketegangan antara pasukan keamanan dan kejahatan terorganisir mencapai puncaknya.
AFP, Jumat (12/1/2024), melansir bahwa otoritas penjara SNAI mengatakan, jumlah tersebut meningkat 39 orang dibandingkan hari sebelumnya. Kemudian, terjadi kerusuhan di beberapa lembaga pemasyarakatan, dengan para narapidana menembaki para personel angkatan bersenjata Ekuador.
Negara kecil di Amerika Selatan ini telah terjerumus ke dalam krisis setelah bertahun-tahun meningkatnya kontrol oleh kartel-kartel transnasional yang menggunakan pelabuhan-pelabuhan di Ekuador untuk mengirimkan kokain ke Amerika Serikat dan Eropa.
Meluasnya ledakan kekerasan geng pekan ini dipicu oleh temuan pada hari Minggu lalu. Salah satu bos narkoba paling berkuasa di negara itu, Jose Adolfo Macias, yang dikenal dengan nama samaran “Fito”, telah melarikan diri dari penjara.
Presiden Daniel Noboa pun memberlakukan keadaan darurat dan jam malam. Namun, geng-geng kriminal membalas dengan deklarasi “perang”—menculik polisi, melancarkan ledakan, dan mengancam akan mengeksekusi warga sipil secara acak di jalanan. Setidaknya, 16 orang telah tewas sejauh ini akibat kekerasan tersebut.
Editor: Rizki Audina
