x

Giliran Inggris Ikut Blokir, Nasib TikTok Semakin di Ujung Tanduk

2 minutes reading
Tuesday, 14 Mar 2023 11:56 0 239 admin

BICARAINDONESIA-Inggris : Jumlah negara yang memiliki memblokir aplikasi TikTok terus bertambah. Kini giliran Inggris yang akan melarang keberadaan aplikasi asal China itu di perangkat pemerintah. Keputusan ini menyusul Uni Eropa, Amerika Serikat (AS), dan Kanada yang melakukan hal serupa.

Larangan TikTok pada perangkat pemerintah Inggris dilaporkan oleh Bloomberg. Sebelumnya, The Times of London melaporkan kebijakan itu akan direkomendasikan terkait tinjauan keamanan Inggris.

Tinjauan itu ternyata menimbulkan kekhawatiran atas data sensitif oleh TikTok, dikutip Business Insider, Selasa (14/3/2023).

Di tingkatan Uni Eropa, badan eksekutif setempat juga telah menetapkan waktu larangan itu dijalankan. The Guardian melaporkan staf lembaga itu telah diberitahu untuk menghapus TikTok dari aplikasi mereka hingga Rabu besok (15/3/2023) waktu setempat.

Alasan larangan Uni Eropa, AS, dan Kanada juga hampir sama dengan Inggris. Yakni terkait adanya kekhawatiran aplikasi bisa mengumpulkan informasi sensitif soal pegawai dan pada akhirnya memberikan kepada pemerintah atau dinas intelijen China.

Kebijakan tersebut datang meski di saat bersamaan TikTok meluncurkan ‘Project Clover’. Inisiatif itu jadi cara perusahaan untuk meyakini anggota parlemen jika data pengguna aplikasi tetap aman.

Para eksekutif juga telah bertemu dengan penasihat kebijakan Inggris pada hari Senin (13/3) kemarin. Kepada The Wall Street Journal, mereka menghargai upaya yang dilakukan TikTok. Namun di sisi lain, mereka menyebut proyek tersebut tak menutup kemungkinan TikTok bisa menolak perintah dari pemerintah China.

TikTok juga telah buka suara terkait larangan itu. Juru bicara perusahaan mengungkapkan kekecewaan atas keputusan pemerintah Inggris.

“Sementara kami menunggu detail dari kekhawatiran khusus apapun yang mungkin dimiliki pemerintah Inggris, kami akan kecewa dengan langkah seperti itu,” ungkap juru bicara itu.

Terkait larangan di wilayah itu, juru bicara TikTok menyebutkan sebagai ketakutan salah tempat. Menurutnya didorong adanya masalah geopolitik lebih luas.

“Namun kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi masalah apapun,” kata juru bicara TikTok.

Editor : Tyan/CNBCIndonesia

LAINNYA
x