Habiskan Anggaran Rp8,5 Miliar, Balai Penyuluhan KB di Aceh Tenggara Tak Berjalan
Dewan Pakar LSM LIRA Aceh Tenggara, Hairul Anwar saat melakukan survei dan mengecek kondisi UPTD di Kecamatan Deleng Pokisen/foto : ist BICARAINDONESIA-Aceh Tenggara : Pihak Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, bahwa sebagian dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang dimiliki Aceh Tenggara (Agara), Provinsi Aceh sudah difokuskan untuk mempercepat penurunan angka prevalensi stunting.
Karena realitanya, dengan dana BOKB sebesar Rp8,5 miliar pada tahun 2022 lalu, namun seuanta masih belum optimal. Salahsatunya terkait tidak berjalannya Balai Penyuluhan KB di 13 Kecamatan pada wilayah Agara.
Atas fakta tersebut, Bupati LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Aceh Tenggara, Fajriansyah menudinf bagaimana mau menurunkan angka prevalensi stunting di Agara sedangkan masih banya Balai Penyuluhan KB di kecamatan tidak berjalan dan tutup. Kalau pun difungsikan hanya sebatas bila ada kegiatan saja.
Menurut Fajriansyah, seharusnya Balai Penyuluhan KB di kecamatan pada wilayah Aceh Tenggara, baik petugasnya dan Kepala UPDT di masing-masing kecamatan harus hadir di setiap jam kerja.
“Dengan besarnya anggaran dana BOKB sebesar Rp8,5 miliar pada tahun 2022 Lalu diduga berbau korupsi” ujar Fajriansyah kepada wartawan, Selasa (23/5/2023).
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh Tenggara, Budi Afrijal, SKM, M.KM saat dikonfimasi via whatsapp hingga berita ini dirilis belum diperoleh keterangan apapun terkait dana BOKB pada tahun 2022.
Penulis : Al
Editor : Ty
