x

Hadapi Berbagai Masalah, Arema FC Terancam Bubar!

2 minutes reading
Monday, 30 Jan 2023 04:02 0 280 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Klub sepak bola Arema FC mempertimbangkan diri untuk membubarkan timnya. Hal itu lantaran terdapat beberapa masalah di tubuh Singo Edan.

Dikutip dari detikcom, ratusan Arek Malang mendemo Kantor Arema FC pada Minggu (29/1/2023). Arek Malang menilai Arema FC kurang berempati pada korban Tragedi Kanjuruhan.

Diketahui, sedikitnya 107 orang sudah ditangkap pascakejadian tersebut. Manajemen Arema FC mengambil sikap atas perusakan kantor mereka.

Menurut Arema FC, pihaknya sudah berusaha secara maksimal atas Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban jiwa lebih dari 130 korban jiwa.

“Upaya yang ditempuh dan dihadapi klub Arema FC pascamusibah Kanjuruhan sudah dilakukan. Mislanya, membuka crisis center untuk membantu penanganan korban, menghadapi proses gugatan hukum pidana dan perdata, serta menjaga eksistensi klub agar tetap menjalani kompetisi. Meskipun dengan berbagai sanksi dan denda dari federasi. Arema FC juga memberikan layanan trauma healing. Kami sangat memahami suasana duka yang berkepanjangan. Kami akan terus berusaha agar situasi ini kembali normal,” kata Komisaris PT. Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT. AABBI) Tatang Dwi Arfianto.

Dengan penolakan Arek Malang dan perusakan kantor, Arema FC mulai mempertimbangkan untuk bubar saja. Selain itu, Arema juga kesusahan untuk mencari kandang di Liga 1 karena ditolak bermain di mana-mana.

Bahkan bus Arema FC juga dilempari usai pertandingan dengan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Pertandingan Arema FC dengan Bali United, Senin (30/1/2023) juga ditunda karena tak bisa menentukan kandang.

“Tentu kami merespons atas insiden ini. Direksi dan manajemen berkumpul, membicarakan langkah berikutnya seperti apa. Sebelumnya kita memikirkan banyak masyarakat Malang yang hidup dari sepakbola utamanya Arema FC, seperti UMKM, pedagang kaki lima sampai usaha kecil lainnya. Jika dirasa Arema FC ini dianggap mengganggu kondusifitas, tentu ada pertimbangan tersendiri terkait eksistensinya atau seperti apa. Namun, kami tetap menyerahkan kepada banyak pihak,” tandas Tatang.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x