BICARAINDONESIA-Papua : Menebar teror di tengah masyarakat terus dilakukan kelompok teroris OPM. Bahkan terindikasi, menghancurkan berbagai fasilitas pendidikan menjadi salah satu target utama sasaran mereka.
Data dari pihak keamanan di Bumi Cendrawasih itu, pada Jum’at, 7 Mei 2021 lalu, teroris OPM kembali menebar teror dengan membakar bangunan yang berada di Kampung Kimak, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak. Tak itu saja, mereka juga menembaki kantor polisi.
Namun, setelah dilakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara, bangunan itu bukanlah rumah penduduk, melainkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Dari hasil olah TKP, diketahui rumah yang dibakar oleh kelompok teroris adalah PKBM,” ucap Satgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy, Sabtu, 8 Mei 2021.
Hanya saja Kombes Iqbal mengatakan, pihaknya belum mengetahui persis kelompok teroris OPM mana yang menjadi dalang pembakaran. Sampai saat ini tim Satgas Nemangkawi masih mengumpulan informasi dan petunjuk.
“Olah TKP ini untuk mencari dan mengumpulkan keterangan, petunjuk, barang bukti, identitas tersangka, dan saksi atau korban untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya,” sebut Iqbal.
Beberapa hari sebelumnya tepatnya 2 dan 3 Mei lalu, kelompok teroris OPM juga membakar sejumlah fasilitas umum. Tentu saja, sasarannya gedung sekolah, perumahan guru, gedung puskesmas dan akses jalan raya di sejumlah wilayah Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
“Fasilitas yang dibakar dan dirusak yaitu lima ruang kelas SD Mayuberi, rumah dinas guru, gedung lama Puskesmas Mayuberi,” ucap Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustofa Kamal, saat itu.
Selain itu, kelompok bersenjata yang kini dikategorikan sebagai kelompok teroris itu juga merusak fasilitas Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni (pintu angin). Bahkan, saat melakukan aksinya itu, kelompok Teroris OPM membagi tugas. Ada yang bertugas membakar gedung lama puskesmas dan gedung SD Mayuberi, sementara kelompok yang lain bertugas merusak tiga titik ruas Jalan Mayuberi, Jalan Kimak dan Jalan Wuloni.
“Menurut laporan Bapak Joni Elatotagam, ada banyak sekali pendukung teroris OPM yang membantu melakukan pembakaran gedung sekolah dan puskesmas serta pengerusakan fasilitas jalan,” kata Mustofa Kamal.
Selain itu, jika melihat jauh ke belakang, dalam kurun waktu 3 pekan terakhir, kelompok teroris OPM makin intens melakukan aksi kekerasan di Kabupaten Puncak, Papua, dengan menembak dua orang guru, yakni Oktavianus Rayo (42) dan Yonathan Rande (30), membakar Helikopter, membunuh tukang ojek, membunuh seorang pelajar hingga gugurnya Kabinda Papua Mayjen TNI (Anumerta) I Gusti Putu Danny Nugraha dan Bharada Komang , anggota Brimob.
Sampai saat ini, TNI-Polri masih memburu para kelompok teroris Papua ini yang terbagi menjadi beberapa kelompok setiap menebar aksi teror.
Editor : Yudis/rilis
No Comments