BICARAINDONESIA-Jakarta : Harga cabai rawit merah di berbagai daerah terus mengalami kenaikan, hingga tembus diangka Rp 130 ribu per kg.
Kenaikan harga cabai tersebut disebut Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan Agung Hendriadi, dikarenakan setelah musim panen Desember-Januari petani enggan menjual hasil panennya karena harga sempat anjlok.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, berdasarkan catatannya saat itu, harga di produsen atau petani hanya dibanderol Rp8.000 per kilo.
Petani kemudian enggan menanam lagi, karena harga murah, sehingga terjadi keterlambatan penanaman. Juga diperparah oleh datangnya musim hujan.
Karena itu lah, menurut Agung, terjadi kemunduran panen cabai rawit merah pada bulan ini, sehingga mengakibatkan kekurangan stok di pasar.
“Karena petani enggan menanam, berarti panen mundur, itu yang terjadi di kondisi sekarang ini. Yang bermasalah ini sebetulnya cabai rawit merah,” terangnya pada rapat kerja membahas ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok, Jumat (5/3/2021).
Hal senada juga disampaikan Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri, yang menyebut penyebab harga cabai rawit merah mahal dikarenakan 2 faktor. Pertama, faktor kepercayaan diri petani. Kemudian faktor kedua menyangkut cuaca yang beberapa bulan ini Indonesia selalu dilanda hujan lebat.
No Comments