BICARAINDONESIA-Jakarta : Bagi anda yang hobi investasi emas, ini ada kabar kurang menyenangkan dari instrumen investasi emas. Komoditas yang sempat mencetak rekor harga tertinggi ini sekarang terus mengalami penurunan.
Kabar yang lebih tak menyenangkan lagi, harga emas diramal akan kembali turun. Hal ini karena investor global sudah mulai optimis dengan pemulihan ekonomi global dengan gencarnya progam vaksinasi di berbagai negara. Begini fakta-faktanya:
1. Optimisme Pemulihan Ekonomi
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengungkapkan penurunan harga emas masih akan terus terjadi. Program vaksinasi disebut akan mendorong pemulihan ekonomi global.
“Kemungkinan harga emas akan turun ke level US$ 1.785 per troy ounce tapi kenyataannya pagi ini harga emas sudah sampai level tersebut. Ada kemungkinan besar emas akan sampai di level terendah US$ 1.600 bisa di kuartal II dan kuartal III,” kata dia saat dihubungi detikcom.
Baca juga:Sad! Harga Emas Diramal Masih Turun Terus
2. Terendah Dalam 6 Bulan
Harga emas tercatat Rp 922.000 per gram (17/2). Harga turun sebesar Rp 13.000 dibandingkan perdagangan hari sebelumnya Rp 935.000 per gram.
Harga emas hari ini juga menjadi titik terendah dalam 6 bulan terakhir. Pada 31 Agustus 2020 lalu harga emas ukuran 1 gram dijual dengan harga Rp 1.030.000.
Kemudian untuk harga buyback Rp 769.000 per gram atau turun Rp 19.000 dibandingkan hari sebelumnya. Harga buyback ini juga merupakan yang paling rendah sejak 31 Agustus 2020 yang sempat mencapai Rp 956.000 per gram.
3. Terus Turun
Kepala Strategi Lintas Aset untuk Morgan Stanley, Andrew Sheets mengatakan meskipun inflasi diperkirakan akan naik pada tahun ini, itu tidak akan cukup untuk mendukung harga emas.
Morgan Stanley memperkirakan inflasi AS akan naik sedikit di atas 2% selama dua tahun ke depan. Jadi ini bukan jenis skenario pelarian untuk inflasi yang tampaknya paling cocok untuk emas.
Sumber : detik dot com
No Comments