BICARAINDONESIA-Jakarta : Seorang perawat di Belanda, Theodoor V (30), mengaku kepada rekan-rekannya bahwa dia telah membunuh sedikitnya 20 pasien Covid-19.
Departemen Kejaksaan setempat mengatakan, V merasa kasihan dengan penderitaan para korbannya saat bekerja sebagai perawat paru di Rumah Sakit Wilhelmina di Assen.
V pun ditangkap tiga minggu lalu di rumahnya di Veenhuizen, Belanda, setelah mengaku kepada staf saat dirawat di klinik kesehatan mental di dekat Drenthe. Jaksa mengatakan, V telah mengaku beberapa kali dalam percakapannya dengan staf kesehatan mental bahwa sebagai perawat paru di WZA, dia telah mengakhiri hidup 20 pasien sebelum waktunya selama pandemi Covid-19.
“Tersangka diduga melakukan tindakan medis terhadap pasien yang menurutnya terminal dan menderita. Tanpa instruksi dari dokter,” kata jaksa, dikutip dari Daily Mail.
Pernyataannya pun ditanggapi dengan sangat serius oleh organisasi perawatan kesehatan. Maka mereka memutuskan untuk melaporkan V ke WZA.
Tersangka kini telah diperintahkan oleh pengadilan Assen untuk tetap berada di penjara setidaknya selama 30 hari penahanan pra persidangan. Hingga hari ini, V hanya bisa berhubungan dengan pengacaranya.
Pihak berwenang akan terus menyelidiki kematian pasien antara Maret 2020 hingga Mei 2022. Dengan penyelidikan kriminal diharapkan selesai pada Juni.
“Para ahli sedang mencari untuk melihat apakah perbedaan dapat ditemukan dalam catatan medis yang bisa cocok dengan pernyataan tersangka” kata juru bicara yang tidak ingin disebutkan namanya.
Keluarga korban juga telah diberitahu tentang penyelidikan dua minggu lalu, kata pengacara Sébas Diekstra kepada kantor berita ANP.
“Mereka memiliki begitu banyak pertanyaan saat ini dan ketidakpastian tentang bagaimana orang yang mereka cintai meninggal sangat menyiksa mereka,” imbuh Diekstra.
“Tentu saja, kerabat juga menginginkan penelitian yang tepat dilakukan, tetapi pada saat yang sama mereka berharap kejelasan yang diinginkan akan segera datang,” lanjutnya lagi.
Editor: Rizki Audina/*