BICARAINDONESIA-Jakarta : Wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dilanda hujan deras hingga mengakibatkan banjir dengan ketinggian satu meter. Banjir itu menerjang tiga desa di Kecamatan Morotai Jaya.
Derasnya hujan juga membuat tanggul sungai jebol dan banjir merendam Desa Bere Bere Kecil, Titigogoli, dan Hapo.
“Banjir terjadi sejak pukul enam pagi hari Jumat, dengan ketinggian air sekitar satu meter,” kata Jufri Bona, salah satu warga Desa Bere Bere Kecil, Sabtu (8/1/2022), dikutip dari CNNIndonesia.
“Air meluap karena ada tanggul yang jebol, karena tidak mampu menahan air dari sungai. Terus info di Desa Titigogoli dan Desa Hapo juga kena,” sambungnya.
Normalisasi sungai menurut Jufri sudah dilakukan sebelumnya, tapi air yang deras membuat debit air melimpah.
“Tinggi banjir bervariasi. Kalau kemarin yang paling tinggi itu air meluap sampai satu meter. Dan ada sebagian masyarakat yang mengungsi dan mengamankan barang-barang tapi tidak ada korban jiwa,” tuturnya.
Jufri mengatakan masyarakat rata-rata berharap normalisasi lebih efektif lagi sehingga banjir tidak terulang.
Jika pemerintah daerah tidak mengantisipasi dengan pembuatan bronjong sungai berkualitas baik, sambungnya, banjir akan terus terjadi.
“Dipastikan akan terjadi lagi kalau tidak ada normalisasi yang lebih bagus. Tapi harapan yang paling penting adalah pembuatan atau penambahan bronjong,” katanya.
“Kemarin mereka dari Basarnas dan BPBD juga sudah turun ke lokasi,” tambahnya.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pulau Morotai, Muslim Jumati, belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan.
No Comments