x

Idap Sakit Parah Berbulan-Bulan, Wanita Selandia Baru Simpan Alat Bedah di Perutnya

2 minutes reading
Wednesday, 6 Sep 2023 15:44 0 338 Iki

BICARAINDONESIA-Jakarta : Menderita sakit kronis berbulan-bulan, seorang wanita di Selandia Baru ternyata menyimpan alat bedah seukuran piring berdiameter 17 cm di dalam perutnya. Hal itu diketahui usai perempuan tersebut menjalani CT scan perut di unit gawat darurat sebuah rumah sakit.

Filansir dari Health and Disability Commissioner Selandia Baru, ada alat bedah seukuran piring berdiameter 17 cm di perut wanita tersebut. Alat itu diduga tertinggal di perutnya setelah persalinan secara caesar di Auckland City Hospital pada tahun 2020.

Adapun alat bedah itu disebut retraktor Alexis (AWR) atau perangkat silinder dengan lapisan tembus pandang untuk menarik tepi luka selama operasi.

Komisioner Morag McDowell menyatakan, Te Whatu Ora Auckland (Dewan Kesehatan Distrik Auckland) melanggar kode hak pasien.

Dewan Kesehatan, awalnya mengeklaim bahwa seorang perawat yang merawat wanita tersebut selama operasi caesar, telah gagal dalam memberikan keterampilan dan kepedulian yang wajar terhadap pasien.

“Sebagaimana tercantum dalam laporan saya, perawatan yang diberikan jauh di bawah standar yang sesuai dalam kasus ini dan mengakibatkan penderitaan yang berkepanjangan bagi wanita tersebut,” kata McDowell, Senin (4/9/2023).

Wanita itu menjalani operasi caesar karena kekhawatiran akan plasenta previa atau kondisi plasenta menutupi seluruh/sebagian pembukaan rahim.

“Selama operasi pada tahun 2020, penghitungan semua instrumen bedah yang digunakan dalam prosedur tersebut tidak termasuk AWR,” kata laporan itu.

“Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa retraktor alexis tidak masuk sepenuhnya ke dalam luka karena setengah dari retraktor tersebut harus tetap berada di luar pasien sehingga tidak berisiko tertahan,” kata seorang perawat.

Di sisi lain, Mike Shepherd, direktur operasi grup Te Whatu Ora Health Selandia Baru untuk Te Toka Tumai Auckland meminta maaf atas kesalahan tersebut.

“Kami ingin meyakinkan masyarakat bahwa insiden seperti ini sangat jarang terjadi dan kami tetap yakin dengan kualitas perawatan bedah dan persalinan kami,” katanya.

Wanita yang tak disebutkan identitasnya itu akhirnya menjalani operasi pada 2021 untuk mengeluarkan alat bedah tersebut dari perutnya.

Editor: Rizki Audina/*

LAINNYA
x