BICARAINDONESIA-Jakarta : Demi menjaga nilai-nilai budaya Bali dan tradisinya dari budaya luar, Gubernur Wayan Koster meminta siswa-siswi di Bali berhenti menonton film kartun Upin-Ipin.
“Jangan lagi menonton itu (Upin-Ipin). Enggak jelas itu apa. Lebih baik kita bangun produksi yang berangkat dari tradisi dan budaya kita. Tanah Bali betul-betul memiliki kekayaan untuk itu,” ungkapnya, dikutip Rabu (16/8/2023).
Tak hanya itu, Koster juga mengajak para siswa-siswi di Bali agar menonton film Jayaprana untuk dijadikan inspirasi menjalani kehidupan yang baik. Menurutnya, hal tersebut menjadi bagian dalam membangun dan memajukan kebudayaan Bali.
Karya-karya anak bangsa, kata Koster, merupakan sumber daya pembangunan Bali ke depannya. Serta menjadikan pendidikan sebagai masa depan masyarakat Bali untuk membangun kehidupan dan perekonomian di Bali.
Wayan Koster juga mengingatkan kepada siswa-siswi di Bali bahwa saat ini nama Ketut sudah hampir punah. Hanya ada 6 persen orang Bali yang bernama Ketut.
“Sudah langka, nama Ketut terancam punah,” katanya.
Selain Ketut, nama Nyoman dan Komang juga terancam punah. Hanya sebanyak 18 persen. “Nanti kalau sudah menikah, kalau bisa, punya empat anak, akan diberi insentif yang namanya Ketut dan Nyoman,” ungkapnya.
Editor: Rizki Audina/*