BICARAINDONESIA-Jakarta : Israel melancarkan serangan terhadap gedung-gedung di Kota Nabatieh, Lebanon, yang dikuasai oleh Hizbullah dan sekutunya, Amal. Enam orang, termasuk Walikota Nabatieh, tewas dalam serangan tersebut.
AFP, Rabu (16/10/2024), melaporkan bahwa serangan ini adalah salah satu dari 11 serangan yang diluncurkan Israel terhadap Nabatieh dan sekitarnya dan menciptakan ‘sabuk api’ di wilayah tersebut. Hal itu memicu desakan PBB untuk melindungi warga sipil
“Serangan musuh Israel terhadap dua bangunan, yaitu kotamadya Nabatieh dan gabungan kotamadya, menewaskan enam orang dan melukai 43 orang,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon.
Gubernur Nabatieh, Howaida Turk, menyatakan bahwa jumlah korban tewas masih sementara, karena tim penyelamat terus mencari korban yang mungkin selamat di bawah puing-puing. “Walikota Nabatieh, antara lain menjadi martir. Ini adalah pembantaian,” kata Howaida Turk.
Dia juga menjelaskan, Walikota Ahmad Kahil berada di gedung kotamadya untuk menghadiri rapat manajemen krisis harian bersama timnya.
Pihak militer Israel mengeklaim bahwa mereka menargetkan ‘puluhan sasaran Hizbullah’ di Nabatieh dan menghancurkan infrastruktur bawah tanah yang digunakan oleh Pasukan Radwan Hizbullah di Lebanon selatan.
Tim penyelamat yang terkait dengan Hizbullah melaporkan bahwa serangan itu menghancurkan gedung kotamadya dan fasilitas medis di sekitarnya, dengan dua dokter termasuk di antara korban. Pertahanan sipil Lebanon juga melaporkan salah satu anggotanya tewas dalam serangan saat berada di gedung pemerintahan bersama rekan-rekannya.
Sementara itu, Kantor Berita Nasional Lebanon mengungkapkan bahwa serangan tersebut juga menghantam perpustakaan dan pusat perbelanjaan di Nabatieh. Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, mengecam tindakan Israel, menuduh mereka sengaja menargetkan pertemuan dewan kota yang membahas layanan publik dan situasi bantuan
Editor: Rizki Audina/*