BICARAINDONESIA-Jakarta : Beredar informasi di media sosial X menyebutkan bahwa mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) penerima beasiswa UKT diduga diwajibkan kerja paruh waktu untuk ITB. Hal itu terlihat dari tangkapan layar email kepada mahasiswa.
Dilihat tim redaksi di akun Instagram @km.itb, Rabu (25/9/2024), disebutkan ITB meminta mahasiswa penerima beasiswa pengurangan UKT untuk kerja paruh waktu di kampus.
Dalam unggahan tersebut dijelaskan kerja paruh waktu bagi mahasiswa penerima beasiswa ITB pengurangan UKT itu sebagai bentuk kompensasi dari beasiswa pengurangan UKT yang diterimanya.
Bahkan disebutkan bagi mahasiswa penerima beasiswa pengurangan UKT yang tfiak mendaftar paruh waktu, maka beasiswanya akan dievaluasi oleh pihak kampus. Hal itu dilakukan ITB sebagai bentuk pengabdian dan kontribusi untuk kampus.
Hal ini membuat Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB menggelar Konsolidadsi terbuka.
“Rapatkan Barisan! Satukan Pikiran!
ITB membuat kebijakan kepada seluruh mahasiswa ITB yang menerima beasiswa UKT untuk WAJIB melakukan KERJA PARUH WAKTU UNTUK ITB,
kalau tidak akan dievaluasi status beasiswa ukt nya! Hal ini tentu tidak bisa kita biarkan, sudah waktunya kita menghentikan komersialisasi perguruan tinggi, untuk itu akan diadakan konsolidasi terbuka pada,
Tanggal : Selasa 24 September 2024
Lokasi : Lapangan Merah SR
Waktu : 20.30 WIB
Untuk Tuhan, Bangsa, dan Almamater. MERDEKA ‼️
#HidupMahasiswa#HidupRakyatIndonesia,” tulis KM ITB di Instagramnya.
Unggahan itu pun mendapat berbagai respon dari warganet. Banyak warganet yang mengecam keputusan yang diambil ITB.
“Kampus negeri loh, kok makin ke sini makin ke sana,” komentar @aulia.***.
“Kampus abal-abal,” kata @dippos***.
“ITB kembali pada fitrahnya sebagai kampus kolonial,” ucap @abdulroza***.
“ITB makin ke sini makin ke sana. Dulu orsng jadi budak korporat, sekarang jadi budak kampus,” timpal @alwi_mu***.