BICARAINDONESIA-Jakarta : Menjelang Natal dan perayaan tahun baru, jumlah penumpang dan kendaraan asal Pulau Jawa menuju Sumatera yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan mencapai 18.577 orang, Kamis (22/12/2022).
Berdasarkan data laporan naik turun penumpang angkutan pada H-3 Nataru 2022-2023 per 12 jam, yakni dari pukul 08.00 WIB Kamis (22/12) hingga pukul 20.00 WIB, arus penumpang dan kendaraan asal Pulau Jawa yang tiba di Pelabuhan Bakauheni dari 7 dermaga (6 dermaga reguler dan 1 dermaga eksekutif) mencapai 18.577 orang.
Adapun rinciannya, yakni untuk penumpang pejalan kaki sbeanyK 1.327 orang dan dalam kendaraan 17.250 orang. Kemudian kapal yang dioperasikan dalam melayani penyeberangan, sebanyak 31 kapal dalam 12 jam dengan 46 trip penyeberangan.
Sementara, jumlah kendaraan yang masuk di Pelabuhan Bakauheni per 12 jam mencapai 3.865 unit kendaraaan. Dengan rincian, kendaraan roda dua (motor) 327 unit, roda empat (pribadi) 1.829 unit, bus 190 unit dan truk atau lebih sebanyak 1.519 unit.
Selanjutnya, pengguna jasa penyeberangan asal Sumatera yang menyeberang Pelabuhan Bakauheni-Merak sebanyak 19.793 orang. Rinciannya, 1.679 orang pejalan kaki dan 18.114 orang dalam kendaraan. Untuk jumlah kendaraan tercatat 4.479 unit, dengan rincian roda dua 423 unit, roda empat (pribadi) 2.396 unit, bus 161 unit dan truk/lebih 1.499 unit.
Sedangkan kapal yang dioperasikan dalam melayani penyeberangan, sebanyak 31 kapal dalam 12 jam dengan 51 trip penyeberangan.
Pada Kamis (22/12) malam pukul 21.30 WIB di beberapa dermaga reguler dan eksekutif Pelabuhan Bakauheni arus penumpang dan kendaraan asal Pulau Jawa menuju Sumatera yang menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten terlihat lengang. Hal ini lantaran kapal di lintasan Merak-Bakauheni tunda keberangkatan akibat cuaca buruk, yakni ombak besar dan hujan disertai angin kencang yang melanda pelabuhan di ujung barat Pulau Jawa (Merak) itu.
Penutupan jalur lintasan penyeberangan ini dilakukan Kamis malam ini. Pihak manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), terkait kondisi cuaca yang melanda perairan Selat Sunda.
Hal tersebut dibenarkan oleh General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Suharto. Ia mengatakan berdasarkan informasi cuaca dari BMKG Kamis (22/12) malam ini pukul 19.00 WIB, bahwa kondisi cuaca tidak kondusif untuk pelayaran.
Oleh karena itu pihak Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah VIII Provinsi Banten selaku otoritas, meminta pihak ASDP menunda keberangkatan kapal hingga keadaan cuaca dinyatakan aman untuk kapal berlayar.
“Ya benar, manajemen ASDP telah menetapkan keberangkatan kapal jalur lintasan Pelabuhan Merak-Bakauheni-Merak dan sebaliknya Bakauheni-Merak ditunda mulai malam ini karena keadaan cuaca,” ujar dia dikutip dadi CNNIndonesia.com.
Selain itu, ASDP terus melakukan koordinasi intensif dengan pihak BMKG, kepolisian/TNI dan otoritas pelabuhan setiap kali, sebelum kapal ferry melakukan pelayaran agar perjalanannya aman dan lancar sampai tujuan.
“Kami mengimbau untuk pengguna jasa penyeberangan tetap hati-hati saat melakukan penyeberangan, perhatikan kondisi cuaca dan pastikan stamina serta kendaraan tetap sehat dan prima. Jika kondisi cuaca buruk, masyarakat diminta untuk tidak melanjutkan perjalanan penyeberangan,” kata dia.
Selanjutnya, kata Suharto, mengenai perkembangan jalur lintasan penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni juga sebaliknya Bakauheni-Merak, akan diinformasikan ke masyarakat khususnya pengguna jasa penyeberangan melalui jejaring media sosial (medsos) resmi milik PT ASDP Indonesia Ferry.
“Jika terdapat keterlambatan pelayanan penyeberangan dikarenakan cuaca ekstrim, manajemen ASDP akan menyampaikan informasi kepada pengguna jasa penyeberangan secara aktif dan berkelanjutan melalui medsos akun resmi ASDP,” pungkasnya.