BICARAINDONESIA-Sulawesi Barat : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lewat Pusat Pengendali Operasi, terus melakukan pemutakhiran data terkait korban jiwa dalam bencana gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 yang mengguncang Provinsi Sulawesi Barat.
Data terakhir Sabtu, 16 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, dilaporkan bahwa akibat gempa yang terjadi pada Jum’at, 15 Januari 2021 pukul 01.28 WIB atau 02.28 waktu setempat, jumlah korban yang meninggal dunia sudah mencapai 56 orang, dengan rincian 47 orang meninggal dunia di Kab. Mamuju dan 9 orang di Kab. Majane.
Selain itu, 637 orang dilaporkan menderita luka-luka. Untuk Kab. Majene, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan. Sedangkan di Mamuju, sebanyak 189 orang mengalami luka berat hingga terpaksa menjalani rawat inap.
BPBD Kab. Majene, Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI – Polri, Basarnas serta relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat terdampak.
Laporan dari Pusdalops BNPB, saat ini sebagian aliran listrik di Kabupaten Majene sudah menyala. Begitu juga halnya dengan Mamuju, meski sebagian lagi belum dapat dialiri listrik akibat gangguan.
Selanjutnya, jalur darat yang menghubungkan Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) kembali pulih dan dapat dilalui kendaraan sejak Sabtu sore kemarin.
Jalur tersebut dapat kembali dibuka setelah Dandim 1401/Majene, Letkol Inf Yudi Rombe dari Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin, menugaskan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 8/SMG untuk membuka akses menggunakan alat berat.
Kemarin, BNPB juga telah menyerahkan bantuan awal untuk operasional kebutuhan pokok penanganan Gempabumi Sulawesi Barat sebesar Rp4 miliar. Bantuan tersebut diserahkan sebesar Rp2 miliar untuk Provinsi Sulbar dan masing-masing 1 miliar rupiah untuk Mamuju dan Majene.
Selain itu, BNPB juga telah mendistribusikan 8 set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, 2.004 paket makanan tambahan gizi, 2.004 paket makanan siap saji, 1.002 paket lauk pauk, 700 lembar selimut, 5 unit Light Tower, 200 unit Velbed, 500 paket perlengkapan bayi, 500.000 pcs masker kain, 700 pak mie sagu dan 30 unit Genset 5 KVA.
Pada Sabtu kemarin, tepat pukul 06.32 WIB, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan telah kembali terjadi gempabumi dengan kekuatan M5,0 di Kabupaten Majene. BMKG juga memprakirakan gempa susulan masih akan terjadi. Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada terkait adanya potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
BNPB juga mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam untuk waspada terhadap longsoran dan reruntuhan batu. Selain itu, bagi yang tinggal di kawasan pantai atau pesisir, diharapkan untuk selalu waspada dan segera menjauhi pantai apabila merasakan adanya gempa susulan.
Masyarakat diminta untuk dapat mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya. Masyarakat juga diimbau untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempabumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami.
Masyarakat juga dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada disekitar tempat tinggal.
Editor : Yudis/rel
No Comments