BICARAINDONESIA-Jakarta : Mantan presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva atau Lula da Silva akan menjadi presiden Brasil berikutnya, setelah mengalahkan petahana, Presiden Jair Bolsonaro, pada Ahad (30/10/2022).
Lula mengalahkan Jair Bolsonaro dengan selisih tipis, masing-masing raihan 50,9 persen suara melawan 49,1 persen suara, menurut Pengadilan Tertinggi Pemilu Brasil. Pelantikan eks veteran 77 tahun sebagai presiden baru Brasil akan berlangsung pada 1 Januari 2023 mendatang.
Dalam pidato kemenangannya, Lula berjanji akan mempersatukan bangsa yang kini tengah terpecah. Ia juga bertekad akan melindungi Hutan Amazon yang selama dua periode pemerintahan Bolsonaro menjadi sorotan lantaran tingkat deforestasi yang kian meluas.
Saat menjadi Presiden Brasil 2003-2010, Lula dikenal sebagai sosok pemimpin yang moderat dan pragmatis meski berhaluan sayap kiri. Di akhir masa jabatannya, peringkat penerimaan publik terhadap kepemimpinan Lula mencapai 87 persen, tertinggi dalam sejarah Brasil.
Namun, Lula kemudian terperosok dalam skandal korupsi besar-besaran yang menyeret perusahaan minyak pelat merah Petrobras. Skandal itu turut menyeret sejumlah politikus berpengaruh hingga bos Petrobras.
Lula selalu membantah tuduhan bahwa dia menerima suap dalam skandal korupsi Petrobras. Namun, ia dinyatakan bersalah dan sempat dipenjara pada 2018.
Ia menghabiskan lebih dari 18 bulan di bui sebelum dibebaskan sambil menunggu banding.
Saat ini, sorotan pun tertuju pada Bolsonaro dan para pendukungnya yang selama periode pemilu terus menuduh ada kecurangan yang terjadi meski tanpa memaparkan bukti.
Bolsonaro bahkan menganggap pengadilan, lembaga pemilu, hingga media telah bersekongkol untuk melawan dia dan kelompok sayap-kanannya.
No Comments