BICARAINDONESIA-Medan : Kampung Sejahtera, sebuah pemukiman dengan penduduk dari berbagai latar etnis, suku dan budaya, dikenal juga senagai kawasan padat penduduk yang berlokasi di Jl. KH Zainul Arifn, Kel. Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara.
Selama bertahun-tahun, kawasan yang sebelumnya dikenal sebagai Kampung Kubur dengan label ‘hitam’ akibat maraknya peredaran narkoba, membuat wilayah yang berada di bantaran Sungai Babura ini, kerap dipandang negatif.
Apalagi karena banyak masyarakat setempat yang terlibat bisnis haram itu, mereka seolah tak lagi memikirkan sedikitpun masa depan anak-anak mereka yang notabene merupakan generasi muda harapan bangsa di masa depan.
Rasa kebersamaan sesama penduduk kampung juga boleh dikata tak ada lagi. Begitu juga dengan rasa kekeluargaan, semuanya hilang. Yang ada hanya ego sektoral demi keuntungan lewat bisnis terlarang tersebut.
Padahal jauh kampung ini ‘tercemar’, seluruh penduduk sangat guyub, kompak serta memiliki rasa persaudaraan yang sangat kental.
Semua itu terekam jelas jika ada warga yang kemalangan atau meninggal dunia. Seluruh penduduk selalu berbondong-bondong bondong menyempatkan diri untuk takziah dan mengantarkan jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Dahulu, pemandangan istimewa juga selalu terlihat tiap kali Hari Raya Idul Fitri/1 Syawal. Seusai melaksanakan salat id, setiap warga saling kunjung mengunjungi untuk saling bermaafan. Sangat terlihat kental rasa kekeluargaan. Itulah contoh kecil yang kutahu tentang kampung kubur.
Tapi saat ini, kampung kubur sudah kehilangan ruh rasa kebersamaan dan kekompakan itu. Semua terjadi akibat masuknya barang haram ke kampung itu. Aktivitas anak muda berbakat dalam hal apa pun termasuk di dunia olahraga, seketika hilang. Tak terlihat lagi aktivitas yang positif dilakukan para kawula muda.
Padahal, Kampung yang dahulu dikenal karena segudang prestasi dan pelaku usaha, mendadak berubah menjadi kampung berimage sangat negatif dan kelam.
Aparat kepolisian dan Pemerintah Kota Medan juga sudah berulangkali melakukan pembersihan dan pembenahan di kampung itu. Saking optimistisnya pemerintah untuk melakukan pembenahan, kini nama kampung tersebut diubah menjadi kampung Sejahtera. Namun semuanya sia-sia. Hal itu terjadi akibat tidak adanya dukungan dari segenap masyarakat Kampung Kubur.
Kendati demikian, bagi warga setempat yang tidak terkecimpung di dunia hitam itu, mereka selalu menginginkan perubahan terhadap kampung itu agar cap jelek itu bisa hilang dan tak ada lagi image jelek yang mereka sandang, termasuk bagi generasi mudanya.
Tekad Membenahi
Beranjak dari hal itu, segenap warga yang mengatasnamakan Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera bertekad untuk membenahi kampung halamannya, untuk menjadikan kawasan itu menjadi kampung kreatif dan inovatif.
Kini semua itu diawali dengan menyatukan visi dan misi, yang bertujuan untuk pembenahan Kampung Sejahtera. Banyak program yang akan dilakukan oleh segenap warga kedepannya, diantaranya dengan membenahi kampung dari segi yang paling gampang, yakni pembersihan sampah dan mengedukasi warga akan nilai ekonomis dari sampah, sampai ide mendirikan Bank Sampah.
Program ini juga bertujuan untuk membangkitkan prekonomian warga Kampung Sejahtera. Karena secara teknis, sampah yang memiliki nilai ekonomis yang dikumpulkan oleh warga tersebut akan menjadi pundi-pundi rezeki bagi warga tersebut.
Sistem ekonomi yang diterapkan juga cukup unik dan menjanjikan. Dengan menukarkan sampah yang terkumpul, warga nantimya akan mendapatkan voucer belanja dari petugas kebersihan, sesuai dengan nilai sampah yang dikumpulkan.
Meski voucher belanja tersebut tidak bisa ditukar dengan uang, namun bisa dibelanjakan untuk keperluan rumah tangga. Voucher itu bisa ditukarkan di warung makan dan kedai kelontong yang ada didalam kampung itu sendiri, sehingga perputaran uang tidak keluar dan hal ini dilakukan untuk membangkitkan prekonomian masyarakat di kampung itu.
Itu merupakan salahsatu program jangka panjang yang akan dilakukan oleh Pemuda Pemudi Kampung Sejahtera kedepannya. Dengan visi dan misi serta tujuan yang sama ini, semoga saja semua bisa dijalankan, sehingga generasi kedepan dapat hidup lebih baik dari sebelumnya.
Selain itu, tentu masih banyak lagi program yang lain. Nmun semuanya harus dilakukan secara bersama, dengan tekad yang sama untuk perubahan Kampung Sejahtera.
Hari ini, warga sudah memulainya dengan gerakan gotong royong yang dijadikan agenda rutin setiap haru Minggu. Semoga rutinitas ini dapat berbuah manis bagi warga.
Penulis : Aminoerrasyid
Editor : Yudis
No Comments