BICARAINDONESIA-Jayapura : Tak ingin ceroboh dalam mengevakuasi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera KKB, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memiliki langkah evakuasi yang baru. Dia mengatakan, proses evakuasi harus dilakukan dengan cermat.
“Langkah berikutnya tentu kami tidak mau ceroboh hingga akhirnya ada korban dari anggota kita sendiri. Keselamatan masyarakat dan termasuk anggota TNI-Polri itu harus kami hitung dengan cermat,” kata Mathius, dikutip Senin (19/6/2023).
Mathius juga mengungkapkan akan menyiapkan ruang bagi siapa saja untuk bernegosiasi dengan KKB Egianus Kogoya. Bahkan, dirinya mengaku siap memberikan jaminan.
“Tentunya kami selalu menyiapkan pintu atau ruang untuk bernegosiasi sebesar-besarnya. Siapa pun yang mampu bernegosiasi, kami akan berikan jaminan,” tegasnya.
Dia menyampaikan, negosiasi masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur. Mathius berharap, KKB Egianus Kogoya mau bernegosiasi dan melepaskan sandera Philips Mark Mehrtens.
“Ini kita memang sudah mulai fokus memberikan ruang untuk semua pihak, mau tokoh agama, tokoh masyarakat, keluarga, dengan kelompoknya Egi. Kita berharap, Egi bisa berkoordinasi, bisa melakukan pendekatan budaya maupun kekeluargaan, dia bisa mengembalikan pilot yang diamankan,” terangnya.
Mathius juga menyinggung batasan waktu yang disampaikan KKB Egianus Kogoya terkait pembebasan sang pilot. Menurutnya, proses evakuasi harus dilakukan secara hati-hati.
“Terkait dengan apa yang mereka bagikan ke media tentang batasan waktu, tentunya ini juga akan menjadi pertimbangan secara cermat dari kami untuk melihat proses tersebut untuk secara kehati-hatian dalam mengambil penegakan hukum,” ucapnya.
“Kami tidak mau dampak yang kita lakukan itu bisa berefek pada pilot yang sedang dia sandera. Tentunya kami sudah memetakan dan menggambarkan bagaimana posisi yang ada pada pilot. Saya sudah dapat laporan juga dari Damai Cartenz,” sambungnya.
Lebih lanjut Mathius mengatakan, bakal segera menggelar rapat khusus untuk evaluasi penyelamatan sang pilot. “Ini akan menjadi evaluasi dan tentunya saya akan membuat rapat khusus dengan Satgas Damai Cartenz untuk mengambil langkah-langkah yang cepat dengan sisa waktu yang ada ini untuk bisa betul-betul. Baik langkah negosiasi jalan, maupun langkah-langkah penegakan hukum tetap kita lakukan,” ujarnya.
Editor: Rizki Audina/*