BICARAINDONESIA-Ungaran: Dipimpin Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan (Dir MPRO & EBT), Wiluyo Kusdwiharto, jajaran manajemen PT PLN (Persero) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke lokasi pembangunan Gedung Disaster Recovery Control Center (DRC) di Ungaran, Jumat (11/10/2024).
Pada kesempatan itu, rombongan fokus meninjau langsung progres pembangunan, mengidentifikasi potensi masalah, serta memastikan proyek berjalan sesuai rencana, baik dari segi waktu, mutu, maupun biaya.
Turut hadir dalam kunker itu diantaranya Executive Vice President Manajemen Konstruksi Jawa, Madura, Bali, Maluku, Papua, Nusa Tenggara, Ratnasari Sjamsuddin, Vice President Eksekutif Direksi, Kishartanto Purnomo Putro, General Manager Unit Induk Pusat Pengatur Beban Jawa, Madura dan Bali, Munawwar Furqan, Pelaksana Harian (Plh) GM Pusat Manajemen Proyek, Romy Satya Adiwardhana, Plh GM Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah, Kunto Nugroho.
Selain itu, hadir juga Senior Manager Operasi Konstruksi 2 Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB), Hery Wiyoto, Manager Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 2, Renar Parama Aryoputro, Manager Unit Pelaksana Pengatur Beban Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Santo Kardono, Manager Unit Pelaksana Manajemen Konstruksi 1, Muhammad Rajul Kahfie serta Jajaran Manajemen Departemen Gedung PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor dalam pembangunan gedung DRC ini.
Dalam kunjungan ini, rombongan melakukan inspeksi untuk memastikan pembangunan Gedung DRC Ungaran berjalan lancar serta sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan ketenagalistrikan (K2), serta kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang berlaku.
Dalam kunker itu, Wiluyo turut memberikan arahan terkait pentingnya koordinasi teknis antar pihak yang terlibat dalam proyek ini, guna mengidentifikasi masalah dan memastikan penyelesaiannya tepat waktu.
“Proyek pembangunan Gedung DRC Ungaran sangat krusial dalam mendukung keandalan sistem ketenagalistrikan Jawa, Madura, dan Bali. DRC ini akan menjadi pusat pemulihan operasional PLN ketika terjadi gangguan besar atau bencana yang berpotensi mengganggu distribusi listrik di wilayah tersebut. Kita harus memastikan seluruh proses pembangunan berjalan sesuai rencana, demi menjaga keandalan layanan PLN kepada masyarakat,” ungkapnya.
Dikatakan Wiluyo juga, gedung DRC Ungaran ini memiliki peran penting dalam memastikan kelangsungan operasional PLN, terutama dalam mengatasi gangguan pada infrastruktur ketenagalistrikan akibat bencana alam atau insiden besar lainnya.
“Selain berfungsi sebagai pusat pemulihan infrastruktur ketenagalistrikan, DRC ini juga akan menjadi cadangan bagi Main Control Center (MCC) Gandul, serta mendukung pemulihan data dan sistem kelistrikan Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) Jawa-Madura-Bali (Jamali),” ujar Wiluyo.
“Dengan adanya DRC Ungaran, PLN semakin memperkuat mitigasi risiko dan mempercepat respon dalam menghadapi situasi darurat, sehingga keandalan penyaluran listrik di seluruh wilayah Jawa dan Bali tetap terjaga. Proyek ini juga menunjukkan komitmen PLN dalam menjaga _continuity of operations_ di tengah potensi bencana yang dapat mengancam kelistrikan nasional,” tutur Wiluyo.
Terpisah, General Manager UIP JBB, Defiar Anis menyampaikan komitmennya untuk menyelesaikan pembangunan proyek DRC tepat waktu.
“Mengingat pentingnya keberadaan infrastruktur ini, PLN UIP JBB selaku pihak direksi pekerjaan, akan mengawal dengan ketat pembangunan proyek ini agar selesai tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya. Kami harapkan dukungan dan sinergi dari semua pihak yang terlibat, agar penyelesaian proyek ini dapat berjalan dengan lancar. Sehingga DRC Ungaran bisa segera beroperasi untuk mendukung kelancaran distribusi listrik di Jawa, Madura, dan Bali,” tutup Anis.
Editor : Ty/*