x

Kepolisian Tetapkan 5 Orang Pengurus Khilafatul Muslimin sebagai Tersangka

2 minutes reading
Saturday, 11 Jun 2022 06:34 0 212 Ika Lubis

BICARAINDONESIA-Jakarta : Lima orang petinggi Khilafatul Muslimin di pelbagai daerah telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

“Untuk kelompok KM (Khilafatul Muslimin) dari update tadi malam bahwa ada satu penambahan tersangka yang dilakukan oleh Polda Jatim, jadi sekarang total sudah ada 5 tersangka,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Depok, Sabtu (11/6/2022).

Dedi merinci Polda Jawa Tengah telah menetapkan tiga orang petinggi Khilafatul Muslimin sebagai tersangka. Sementara Polda Metro Jaya menetapkan satu orang dan Polda Jatim satu orang tersangka.

Selain itu, Dedi mengatakan Polda Jawa Barat masih melakukan penyelidikan terhadap beberapa pihak dari Khilafatul Muslimin.

“Di Jabar sedang dimintai keterangan jadi belum ada peningkatan status dari penyelidikan ke penyidikan dan semuanya tetap masih bergerak,” kata dia.

Pihak Polda Metro Jaya, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, kata Dedi, masih bergerak untuk memeriksa beberapa saksi, ahli dan alat bukti.

Ia juga memastikan kepolisian akan mendalami sebanyak 23 kantor wilayah Khilafatul Muslimin yang tersebar di berbagai daerah.

“didalami ada 23 kantor wilayah kelompok KM itu lagi didalami oleh teman-teman, baik dari Polres, Polda, termasuk back-up dari Mabes Polri, Densus 88 dalam rangka kasus tersebut,” ucap dia.

Sebagai informasi, penangkapan pengurus Khilafatul Muslimin di berbagai daerah telah dilakukan kepolisian usai pimpinan tertinggi kelompok tersebut, Abdul Qadir Baraja ditangkap Polda Metro Jaya dan ditetapkan tersangka pada Selasa (7/6) lalu.

Baraja disebut mendukung khilafah melalui aksi konvoi kendaraan motor serentak di Pulau Jawa. Polisi menyampaikan penangkapan Baraja tak sekedar didasari aksi konvoi khilafah tersebut.

Akan tetapi, terkait dengan tindakan provokasi, penyebaran berita bohong terhadap pemerintahan sah, dan mempromosikan khilafah sebagai solusi untuk mengganti ideologi negara.

No Comments

Leave a Reply

LAINNYA
x