BICARAINDONESIA-Jakarta : Indonesia mendapat nilai keamanan penerbangan di atas angka rata-rata dunia. Dari hasil Audit International Civil Aviation Organization (ICAO), nilai Effective Implementation (EI) yang diperoleh Indonesia adalah 88,53%.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menyebut bahwa angka tersebut 13% lebih tinggi dibanding rata-rata dunia yang sebesar 75%.
“Di dalam audit yang dilakukan ICAO, kita dinyatakan satu angka 88%, relatif tinggi. Rata-rata 75%. Jadi, kita punya 13% dari angka rata-rata,” katanya, Minggu (29/9/2024).
Oleh karena itu, Menhub mengapresiasi para stakeholder terkait yang berkontribusi atas capaian tersebut. Ia lantas menyebut, bandara-bandara Indonesia jauh lebih bagus dibanding di Eropa.
“Jadi, kalau banyak orang lalu-lalang, banyak orang tidak jelas itu membuat standarnya itu turun. Kita friendly speaking, ya, jika kita dibandingkan dengan bandara-bandara yang ada di Eropa, kita jauh lebih bagus,” bebernya.
Pada kesempatan itu Menhub juga sempat meninjau infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta. Mulai dari kereta bandara, kereta kalayang, kondisi terminal bandara hingga menara Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC).
“Sekarang itu di atas 1.000. Setiap hari ada 1.000 take off landing, sehingga total penumpang itu bisa sampai 180 ribu yang di Soetta,” bebernya.
Regional Director International Civil Aviation Organization of the Asia and Pacific (ICAO APAC) Office, Tao Ma, menyebut bahwa secara keseluruhan, capaian itu di atas rata-rata global yang saat ini berada di sekitar 70 persen.
“Rata-rata global saat ini sekitar 70 persen. Jadi Indonesia 80%,” kata Tao Ma di acara Hub Talks bertajuk ‘Future Ready Aviation Professionals, Strategies for Achieving Indonesia Emas 2045’ di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (7/9/2024) lalu.
Dalam audit ICAO tersebut, delapan aspek utama menjadi fokus evaluasi, yaitu sistem hukum, organisasi, perizinan personel, operasi, kelaikan udara, investigasi kecelakaan pesawat, layanan navigasi udara, serta standar di bandara. Setiap aspek ini dinilai secara mendalam untuk memastikan bahwa sistem penerbangan Indonesia memenuhi standar keamanan dan keselamatan internasional.
Editor: Rizki Audina/*