Keren! Pasangan Asal Indonesia Naik Toyota Veloz ke China

BICARAINDONESIA-Jakarta : Belakangan ini, jalan-jalan ke luar negeri memakai mobil sendiri alias overlanding semakin ramai. Seperti pasangan  Alvin Tang dan Lussiana Rossi yang bertualang ke China menggunakan Toyota Veloz.

Tentu perjalan pasangan ini sangat menarik lantaran memakai mobil yang bisa dibilang mobil “sejuta umat.” Alvin dan Lussi tidak memakai mobil 4×4 atau semacamnya melainkan menggunakan mobil keluarga kelas Low MPV.

“Mobilnya Veloz 2022 kita baru beli memang untuk trip ini. Belinya Oktober, kemudian 1 November 2022 kita jalan. Begitu mobilnya datang kita langsung siap-siapin. BPKB langsung kita ambil cabut jalan besokannya.” kata Lussi, dikutip dari Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Lussi mengatakan, waktu mau berangkat overlanding dia sempat mengajak beberapa teman yang juga punya hobi jalan-jalan buat konvoi. Tapi karena rencana mainnya terlalu jauh akhirnya tidak ada yang mau ikut.

Alvin dan Lusimemilih Veloz untuk bertualang bukan tanpa alasan. Keduanya memang sengaja mengunjungi negara yang punya infrastruktur bagus dengan harapan tidak menemui jalan yang rusak atau terlalu ekstrem.

“Jadi kita mikirnya ke negara-negara yang mau kita kunjungi yaitu negara Asia dan Eropa rata-ata sudah maju jadi kondisi jalannya seharusnya sudah bagus. Kita tidak mencari jalan yang terlalu ekstrem. Jadi memang Malaysia, Thaliand, China jalannya bagus-bagus,” kata dia.

Hal itulah yang membuat mereka tidak ingin membeli mobil 4×4.

“Pertama kita tidak merasa butuh, dan kedua kita ingin jadi inspirasi buat orang yang hobi jalan-jalan,” ungkap Lussi.

“Sebab kalau sudah punya contohnya seperti ‘ih itu pakai Veloz bisa kok tidak perlu pakai mobil mahal, tidak perlu 4×4 mereka lebih mempertimbangkan.’ Kalau semuanya 4×4 kasihkan jadinya tidak jalan,” sambung dia.

Lussi mengatakan tidak ada kendala yang berarti saat melakukan perjalanan dari Indonesia ke China. Mereka memulai perjalanan dari Indonesia, ke Malaysia, Thailand, kemudian Laos, dan masuk China.

“Berangkatnya 1 November sampai China bulan setengah. Lama karena kita memang berhenti-berhenti,” kata Lussi.